Ditanya Peluang Ketum Golkar, Bahlil Ibaratkan Ukuran Baju S: Jangan Pake XL, Nanti Kebesaran Tak Bagus
Bahlil menuturkan bahwa dirinya hanyalah orang biasa yang berasal dari kampung.
Munas Golkar dijadwalkan pada Desember 2024.
Ditanya Peluang Ketum Golkar, Bahlil Ibaratkan Ukuran Baju S: Jangan Pake XL, Nanti Kebesaran Tak Bagus
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia berbicara soal peluang dirinya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto. Bahlil mengatakan setiap warga negara dan kader partai memiliki hak untuk maju menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
"Ya setiap orang, warga negara dan kader Golkar yang memenuhi syarat kan punya hak. Baguslah kalau mereka calonkan si A, si B, si C itu bagus," kata Bahlil kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (8/4).
Dia mengibaratkan posisinya seperti mengukur baju. Bahlil menyadari memakai baju yang ukurannya lebih besar, tak bagus untuk dilihat.
"Kalau saya tahu ukur baju lah. Kalau baju saya S, jangan pake XL. Nanti kebesaran enggak bagus, enggak bagus dilihat. Bahwa nanti badan saya gemuk pada waktunya, itu soal lain," ujar Bahlil.
Namun, Bahlil masih melihat dinamika politik ke depan untuk maju sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Saat ditanya apakah akan menggalang dukungan untuk menggantikan Airlangga, Bahlil menuturkan bahwa dirinya hanyalah orang biasa yang berasal dari kampung.
"Saya biasa saja ya. Saya kan orang kampung, itu kan biasa aja, air mengalir," kata Bahlil.
Sebelumnya, Politisi Partai Golkar sekaligus Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo mengatakan Airlangga Hartarto berpotensi terpilih kembali menjadi Ketua Umum Partai Golkar aklamasi. Menurut dia Ketua DPD Partai Golkar dan kader ingin Airlangga kembali menjabat sebagai ketua umum periode 2024-2029.
"Ya potensi (aklamasi) ada tapi tetap Golkar itu partai yang terbuka. Semua proses demokrasi bisa dilakukan, tapi ya sementara kita liat gimana semangat daerah, kepala daerah-daerah dan voters ini nampaknya mengerucut ingin Bapak Airlangga kembali," kata Dito di Kantor Staf Kepresidenan Jakarta, Jumat (22/3/2024).
Dia meyakini pengurus Partai Golkar kompak menginginkan Airlangga kembali memimpin partai berlambang pohon beringin itu. Hak ini dibuktikkan dengan sikap para pengurus DPD Partai Golkar se-Indonesia yang menyampaikan dukungan secara tertulis agar Airlangga tetap menjadi ketua umum.
"Internal percakapan kemarin kan sudah bertemu daerah dan daerah sih sangat apresiasi dengan Bapak Airlangga. Dan kemarin semua daerah di Bali kan ada pertemuan itu menginginkan kembali agar pada Munas Desember itu untuk kembali maju ya sebagai Ketum Partai Golkar," jelasnya.
"Sudah disampaikan (ke Airlangga). Itu kan aspirasi daerah yang enggak bisa kita bendung," sambung Dito.
Terkait Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang diisukan masuk bursa ketua umum, Dito menyampaikan Golkar merupakan partai yang mengedepankan demokrasi dan bersifat terbuka. Namun, Dito mengingatkan bahwa para kader di daerah kompak mendukung Airlangga menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
"Semua masih bisa ada peluang. Namun, harus mungkin harus diliat realitas di lapangan gimana keinginan voters dan daerah. Yang penting gimana Golkar tetap kompak, guyub dan bersama untuj negeri dan partai," tutur Dito.