Ditanya Pertemuan Jokowi-SBY, Kaesang Pangarep Malah Curhat Sedih Enggak Punya Grup WA Keluarga
Kaesang Pangarep awalnya ditanya terkait isi pertemuan SBY dan Jokowi.
Kaesang mengatakan pertemuan kedua tokoh nasional tersebut hal biasa.
Ditanya Pertemuan Jokowi-SBY, Kaesang Pangarep Malah Curhat Sedih Enggak Punya Grup WA Keluarga
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Bogor. Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep ditanya terkait isi pertemuan tersebut.
- Begini Isi Arahan Jokowi ke Panglima TNI Agus Subiyanto
- Jokowi Harap Pemilu 2024 Damai: Saya Geleng-Geleng di Masyarakat Masih Ramai, Pemimpinnya Ngopi Bareng
- Momen Jokowi Tak Sapa Kaesang saat Sama-Sama Hadiri Acara Relawan di Bogor
- Kaesang Gabung PSI Pertanda Hubungan Jokowi dan Megawati Renggang?
Semula, Kaesang mengatakan pertemuan kedua tokoh nasional tersebut hal biasa. Namun, Kaesang malah curhat ternyata tidak punya grup keluarga Jokowi.
"(WA di group) enggak punya, sedih beneran. Sedih aku enggak punya grup keluarga,"
kata Kaesang kepada wartawan, Rabu (4/10).
merdeka.com
Selain itu, Kaesang mengaku, belum bertemu dengan Jokowi. Sehingga, dia tidak tahu isi pertemuan ayahnya tersebut dengan SBY.
"Saya tadi (kemarin) pagi itu ke PGI, abis itu saya syuting, saya enggak ketemu bapak," ujarnya.
Sebelumnya, Deputi Bappilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani mengatakan SBY bertemu Presiden Jokowi membahas terkait politik kebangsaan dan politik kenegaraan.
"Benar sore ini ada silaturahmi kebangsaan antara Pak SBY dan Pak Jokowi," kata Kamhar saat dikonfirmasi.
"Pertemuan dua Presiden, Presiden RI ke-6 Pak SBY dan Presiden Jokowi tentu yang dibicarakan terkait politik kebangsaan dan politik kenegaraan,"
sambung dia.
Dia pun meyakini, bahwa pertemuan kedua tokoh tersebut akan berdampak positif bagi dinamika politik menjelang pemilu 2024.
"Silaturahmi ini kami yakini akan memberi dampak positif membuat dinamika politik menjadi lebih teduh dan sejuk," imbuh Kamhar.
Pertemuan ini terjadi di tengah mencuatnya isu perombakan (reshuffle) Kabinet Indonesia Maju setelah dua menteri diduga terlibat kasus hukum.