Dubes Arab Saudi Disarankan Beri Penjelasan Soal Cuitan Aksi Reuni 212
Menurut dia, jika masalah ini berlarut-larut akan ditakutkan akan mengganggu hubungan dengan Arab Saudi terutama dalam penyelenggaraan ibadah haji dan umrah.
Wakil Ketua Komisi I DPR Asril Tanjung berharap penanganan masalah cuitan Duta Besar (Dubes) Arab Saudi untuk Indonesia, Osamah Muhammad Al Shuaibi yang mengatakan aksi 212 adalah aksi bela tauhid bisa selesai dengan baik.
Menurut dia, jika masalah ini berlarut-larut akan ditakutkan akanmengganggu hubungan dengan Arab Saudi terutama dalam penyelenggaraan ibadah haji dan umrah.
-
Siapa saja yang hadir di acara MA Goes To Campus di UIN Jakarta? MA Goes To Campus yang hadir di UIN Jakarta tersebut dihadiri sederet tokoh penting. Mulai dari Rektor UIN Prof. Asep Saepudin Jahar, MA., Ph.D., Kepala Biro Hukum dan Humas MA Dr. H. Sobandi, S.H., M.H, Wakil Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta Prof. Dr. Kamarusdiana, M.H., Hakim Yustisial Kepaniteraan MA RI Dr. Abdurrahman Rahim, SH., MH, Hakim Yustisial Biro Hukum dan Humas MA Dr. Riki Perdana Raya Waruwu, S.H., M.H., serta Pimpinan Redaksi Liputan6 Irna Gustiawati.
-
Apa yang dibahas dalam acara MA Goes To Campus di UIN Jakarta? Mengusung tema 'Hukum, Profesi Jurnalistik & Etika Sosial Media', MA Goes To Campus hadir dengan tujuan untuk mengedukasi para mahasiswa baru agar lebih tertarik dalam berkarier di bidang hukum. Khususnya menjadi hakim di Mahkamah Agung.
-
Kapan ide pembentukan Ikatan Alumni ATVI (IKAVI) muncul? Dosen dan Kaprodi Produksi Media ATVI, Teguh Setiawan mengatakan, ide pembentukan Ikatan Alumni ini memang sudah lama dan baru terwujud saat ini. "Semoga dengan adanya Ikatan alumni ini akan semakin memperkuat komunikasi kampus dengan alumninya, dan dapat membangun kesan positif untuk ATVI ke depan," katanya.
-
Apa tujuan dibentuknya Ikatan Alumni ATVI (IKAVI)? Menurut [Direktur Akadem Televisi Indonesia (ATVI), Dr Melitina Tecoalu], IKAVI dibentuk agar engagement dan collaboration antara alumni dengan pihak kampus atau struktural tetap terjalin dengan baik dan harmonis.
-
Apa yang dituntut oleh para aktivis dalam Aksi Kamisan ke-806? Pada Aksi Kamisan ke-806 ini mereka meminta Presiden Joko Widodo segera memerintahkan Jaksa Agung menindaklankjuti berkas penyidikan sejumlah kasus kekerasan dan penghilangan paksa yang terjadi pada 1997-1998.
-
Bagaimana reaksi mahasiswa, dosen, dan alumni FK Undip terhadap pemberhentian Yan Wisnu Prajoko? Pada Senin (2/9), ratusan sivitas akademika FK Undip menggelar aksi solidaritas dan simpati mendukung Yan Wisnu Prajoko. Para simpatisan yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan alumni menunjukkan tulisan “We Stand with dr Yan Wisnu” dengan mengenakan pakaian serba hitam dan pita hitam di bagian dada sebagai tanda simpati terhadap terjadinya premanisme birokrasi.
"Kalau menyampuri urusan politik dalam negeri memang tidak boleh. Tapi kita kan lihat juga Saudi itu negara besar dan punya kita juga banyak kepentingan. Kita nanti marah sama Saudi nanti kita susah haji, umrah," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/12).
Asril menyarankan pemerintah bisa langsung meminta penjelasan dari Dubes Arab terkait cuitan tersebut. Kemudian, baru cari jalan keluar dari masalah tersebut.
"Tetapi tepat kalau memang Itu dianggap pelanggaran. Mereka harus jelaskan apa sudah tentu salah. Jangan belum-belum kita sudah menuduh melanggar ini. Kalau saya ya harus ditanya dulu sama yang bersangkutan," ungkapnya.
Dia juga meminta semua pihak untuk tidak gegabah meminta Dubes Arab Saudi untuk pulang ke negaranya. Kata Politikus Partai Gerindra ini semua harus dikaji lebih lanjut serta juga mendengarkan penjelasan dari Dubes tersebut.
"Kan harus dikaji secara mendalam. Boro-boro suruh pulang, kalau disuruh pulang, kita di sana gimana, kalau sudah jelas salah oke, mereka harus merehab itu, tidak boleh campuri urusan negara orang, kita kan tidak pernah campuri urusan politik Malaysia atau Saudi," tutupnya.
Diketahui, lewat akun Twitternya, Dubes Saudi untuk Indonesia itu memberi pujian atas kegiatan Reuni 212 yang disebutnya gerakan membela kalimat tauhid. Hal itu menuai respon dari Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj.
Dia mengatakan Osamah Muhammad Al Shuaibi telah mencampuri urusan politik Indonesia.
"Osamah melakukan pelanggaran keras diplomatik, yaitu mencampuri urusan politik suatu negara di luar kewenangannya," kata Said dalam jumpa persnya di kantor PBNU, Jakarta, Senin (3/12).
Baca juga:
Anggota DPR Desak Dubes Arab Minta Maaf Pada PBNU dan GP Ansor
Soal GP Ansor Disebut Sesat, Cak Imin Minta Dubes Arab Saudi Dipulangkan
PBNU Protes Keras Dubes Saudi Sebut Pembakar Bendera Tauhid Dinaungi Ormas Sesat
Didukung Keluarga Pendiri NU, Kubu Prabowo-Sandi Makin Optimis Menang Pilpres
PDIP Prediksi NU Tarik Suara Jika Tahu Prabowo Tak Tegas Soal Kedubes Australia
Ketum PPP Klaim 90 Persen Warga NU Dukung Jokowi-Ma'ruf