Dukung Jokowi-JK, Ruhut bakal disidang Dewan Kehormatan Demokrat
"Sanksi dari yang paling ringan berupa teguran, sampai kepada yang paling berat itu rekomendasi kepada DPP."
Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin menyatakan, bakal memanggil Ruhut Sitompul untuk dimintai keterangan. Hal ini terkait deklarasi dukungan Ruhut ke Jokowi - JK sebagai capres dan cawapres yang menggunakan embel-embel Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ).
"Ya saya kira, saya sebagai dewan kehormatan hanya akan memeriksa hal-hal yang berkaitan dengan pelanggaran kode etik. Itulah kami akan tentunya minta klarifikasi hal itu," kata Amir kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/6).
Menurut Amir, Ruhut bakal dikenakan sanksi karena melibatkan nama SBY dalam deklarasi dan dukungannya terhadap Jokowi - JK .
"Tergantung dari tingkatan kader pelanggarannya dinilai oleh dewan kehormatan, dan dewan kehormatan bukan cuma saya," tegasnya.
Ketika terus didesak sanksi apa yang bakal diberikan ke Ruhut, Amir mengaku akan meminta keterangan terlebih dahulu terhadap Ruhut. Walaupun demikian, ada beberapa kemungkinan sanksi yang bakal diterima Ruhut.
"Dari yang paling ringan berupa teguran, sampai kepada yang paling berat itu rekomendasi kepada DPP," tandasnya.
Sebelumnya diketahui, Ruhut Sitompul mendeklarasikan diri untuk mendukung pasangan Jokowi - JK sebagai capres dan cawapres. Padahal sebelumnya, Ruhut seringkali mengkritik Jokowi atau pun JK .
Selain itu, Ruhut mengklaim bila dirinya telah mendapatkan izin dan restu dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) akan pilihan hatinya untuk merapat ke Jokowi - JK .
Baca juga:
Puan masih pikir-pikir tampung Ruhut meski dukung Jokowi-JK
Amir Syamsuddin: Ruhut menghadap SBY bilangnya dukung nomor lain
Dukungan Ruhut Sitompul pada Jokowi dinilai seperti virus rabies
Adian Napitupulu: Soal Ruhut, PDIP tak mudah terima kutu loncat
Dukung Jokowi-JK, Ruhut dirotasi ke Komisi VI
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.