Effendi Simbolon Yakin Hasto Tersangka Bukan Politisasi: Justru Pak Jokowi Bantu Dia
Dia melihat Jokowi menunjukkan itikad baik selama ini dan tidak seperti yang dicurigai Hasto.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap Pergantian Antar Waktu (PAW) mantan calon legislatif PDIP, Harun Masiku. Dua rumah Hasto juga sudah digeladah dalam dua hari terakhir.
Banyak pihak menyakini kasus yang menjerat Hasto adalah politisasi hukum. Sebab sebelumnya beredar kabar Hasto telah menyiapkan puluhan video berisikan bukti keterlibatan petinggi negara dalam kasus korupsi. Hasto juga pernah menyinggung nama Jokowi di sebuah podcast.
- Jokowi Respons soal Effendi Simbolon Dipecat PDIP karena Bertemu Dengannya: Kenapa Kalau Ketemu?
- VIDEO: Effendi Simbolon Dipecat, Bertemu Jokowi Bikin PDIP Sewot "Tak Bisa Ditoleransi!"
- Jejak Politik Effendi Simbolon, Dulu Keras Kritik Jokowi kini Satu Barisan di Ridwan Kamil
- Politisi PDIP Effendi Simbolon Jadi Saksi Jokowi Nyatakan Dukungan ke Ridwan Kamil-Suswono
Mantan politikus PDIP, Effendi Simbolon tak melihat kasus yang menjerat Hasto adalah bagia dari politisasi yang dilakukan Jokowi.
"Gak lah," kata Effendi di Jakarta, Rabu (8/1).
Sepengetahuannya, Jokowi justru banyak membantu Hasto selama ini.
"Setahu saya justru Pak Jokowi bantu dia, setahu saya selama ini. Buktinya kan sampai dengan periode pimpinan KPK yang lama kan tidak ada dikutak-katik itu, ini kan periode yang baru ini gitu," kata Effendi yang sudah dipecat dari kader PDIP.
Dia melihat Jokowi menunjukkan itikad baik selama ini dan tidak seperti yang dicurigai Hasto.
"Saya sampaikan juga ke mas Hasto begitu 'mas setahu saya pak Jokowi itu yang ikut menjaga Anda loh', 'ooh enggak ini', ya silakan," katanya.
Megawati Harus Bertanggung Jawab
Setelah kasus ini terungkap, katanya, seharusnya pengusutan tanya sampai Hasto. Tetapi harus ada pertanggungjawaban dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Ini enggak hanya sebatas seorang Hasto, saya kira ini harus pertanggungjawaban nya dari Ketua Umum nya dong. Ketua umumnya yang harus bertanggung jawab, ya meletakan jabatan kan ksatria juga, dan akan dikenang oleh seluruh rakyat Indonesia," katanya.
Reaksi PDIP
Terpisah, politikus PDIP Mohamad Guntur Romli menduga Effendi berani bicara demikian setelah bertemu Jokowi.
"Romli Effendi Simbolon men kan baru bertemu dgn Jokowi, mungkin itu hasil pertemuan mereka," katanya.
Melihat yang disampaikan Effendi, Guntur kembali terkenang apa yang disampaikan Megawati pada 12 Desember 2024 silam.
"Ada yang mau mengawut-awut (acak-acak) partai. Maka kami semakin yakin, penetapan tersangka pada saudara Sekjen merupakan orderan politik sebagai pintu masuk menekan Ibu Megawati mundur," ujar Guntur menegaskan.