Ejekan-ejekan Ruhut Sitompul buat hina rekan satu partai
Ruhut Sitompul dikenal sebagai orang yang blak-blakan, bahkan tega mengejek rekan satu partainya sendiri.
Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul dikenal sebagai orang yang blak-blakan. Dirinya pun menjadi incaran jurnalis untuk mengomentari sejumlah kasus, mulai dari soal DPR sampai internal partainya.
Meski satu partai, Ruhut tidak segat menyindir rekan sejawatnya jika tertangkap, atau dinyatakan terlibat permasalahan tertentu. Tidak hanya sindiran, bahkan dia juga mengejek mereka.
Orang pertama yang mendapat ledekan itu adalah Gede Pasek Suardika. Pasek merupakan salah satu loyalis Anas Urbaningrum, yang juga mantan Ketua Umum Partai Demokrat.
Hingga kini, setidaknya ada empat orang yang mendapat ejekan dari Ruhut. Berikut rangkumannya:
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Siapa Rajif Sutirto? Rajif Sutirto dikenal luas sebagai Ketua Umum Relawan Konco Prabowo. Ia juga tergabung dalam partai milik Prabowo, yaitu Gerindra.
-
Siapa yang memberi tugas khusus kepada Demokrat? Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Kapan AHY mulai bertugas sebagai ketua partai Demokrat? Sebelum bertugas sebagai ketua partai Demokrat di tahun 2016, AHY sempat menduduki pangkat Mayor.
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
-
Siapa yang akan memimpin pertemuan pengurus pusat Partai Demokrat? "ke depan akan ada beberapa pertemuan yang sedang diagendakan oleh Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) sebagai ketua umum.
Pasek muka badak
Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul langsung emosi ketika dimintai komentarnya soal Gede Pasek Suardika yang menginginkan agar Syarief Hasan mundur dari posisi ketua harian. Bahkan Ruhut menyebut loyalis Anas Urbaningrum itu muka badak dan orang stres.
"Orang stres kalian wawancara, orang yang sudah dipecat kan omongannya apa saja," ujar Ruhut di Gedung DPR , Jakarta, Kamis (30/1).
Menurutnya, Pasek sudah bukan lagi kader Demokrat. Dalam AD ART partainya, lanjut dia, Pasek sudah resmi dipecat.
"Itu kan kata dia (belum dipecat). UU Ormas keorganisasian kan jelas, kok ngotot. Dia sudah bukan bagian dari kami lagi, dia sudah selesai," tegas anggota Komisi III DPR ini.
Dia pun menyebut, Pasek muka badak jika masih ikut rapat yang digelar Fraksi Partai Demokrat . Sebab, Pasek sudah dipecat dan bukan lagi anggota Partai Demokrat .
"Muka badak saja kalau dia masih datang, Dia sudah dipecat, AD ART jelas, dia sudah selesai. Kalau dia masih ada, muka badak," pungkasnya.
Nurhayati dipanggil Mak Lampir
Ketua Fraksi DPR Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf mencopot Ruhut dari Badan Legislatif menjadi wakil ketua Fraksi Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) MPR. Malahan Ruhut saat ini sudah tidak memiliki jabatan strategis partai.
Marah atas pencopotan itu, Ruhut menyebut Nurhayati Assegaf sebagai mak lampir.
"Saya malas meladeni dia (Nurhayati Ali Assegaf), kayak Nenek Lampir, Mak lampir tahu kan mak lampir?" ujar Ruhut beberapa waktu lalu.
Selain itu, Ruhut juga menuding aktor dibalik pelengseran dirinya sebagai Ketua DPP Demokrat, akibat ulah dari kongkalikong antara Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dengan Ketua Fraksi Demokrat Nurhayati Ali Assegaf.
Max SudahTua
Juru Bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, menyatakan mantan Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf, dan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua, adalah penggagas aksi menarik diri (walk out) dalam rapat paripurna pembahasan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah pada pekan lalu.
Bahkan, dia mengisyaratkan sikap keduanya tidak sesuai dengan arahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan dianggap bermain mata dengan Koalisi Merah Putih.
Dalam acara diskusi di Restoran Warung Daun, Jakarta, Sabtu (4/10), Ruhut mengungkap keretakan di dalam tubuh partai. Dia malah sempat bergurau dengan mengucap nama Max Sopacua menjadi Max Sudahtua.
"Kalau walk out, tanya ke Nurhayati dan Max Sudahtua, eh Sopacua," kata Ruhut.
Ruhut mengklaim tidak ada permainan dari Partai Demokrat dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pengesahan UU Pilkada maupun penerbitan Peraturan Presiden Pengganti Undang-Undang. Dia menyatakan, sampai saat ini sikap Demokrat netral dan konsisten menjadi penyeimbang kekuatan politik.
"Max Sudahtua, eh Sopacua, dan Nurhayati selalu mengklaim mereka (Koalisi) Merah Putih. Saya katakan, kami ini penyeimbang. Tapi mereka yang di lapangan selalu menyatakan dekat dengan merah putih," ujar Ruhut.
Nazaruddin disebut baby face
Ada kejadian menarik dalam sidang Anas Urbaningrum di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (7/8). Politikus Partai Demokrat , Ruhut Sitompul , secara mengejutkan masih memanggil Anas dengan sebutan Ketua Umum.
Entah apa motivasi dia melakukan hal itu. Kejadian itu berlangsung dua kali dalam sesi berbeda. Pertama saat Ruhut menjelaskan sosok Muhammad Nazaruddin sanggup memikat banyak orang, termasuk Anas.
"Orang suka sekali sekat dengan Nazaruddin. Kocak kayanya pak. Udah gitu baby face. Mungkin karena dia pdkt (pendekatan) nya pintar ke semua orang. Termasuk sama Ketua Umum saya, Pak Anas," kata Ruhut
Kejadian kedua adalah saat Ruhut menjawab pertanyaan Anas ihwal tudingan adanya pembentukan pos pemenangan di Senayan City dan Hotel Ritz Carlton, sekaligus pertemuan antar relawan.
"Siap ketua umum, saya tidak pernah hadir di tempat itu," ujar Ruhut.