Ekonomi terancam krisis, Agung Laksono minta 7 proyek DPR dibatalkan
"Mungkin hadiah kepada masyarakat yaitu membatalkan 7 proyek pembangunan,"' kata Agung.
Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Ancol, Agung Laksono meminta rencana 7 proyek pembangunan gedung DPR yang menghabiskan anggaran Rp 2,7 triliun dibatalkan. Sebab, tak pantas pembangunan itu dilakukan saat ekonomi Indonesia sedang melemah, apalagi masyarakat sedang dalam kesulitan.
"Mungkin hadiah kepada masyarakat yaitu membatalkan 7 proyek pembangunan, itu lebih bermakna," kata Agung di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (28/8).
Menurut dia, dengan membatalkan pembangunan 7 proyek DPR akan lebih dihargai oleh masyarakat. Apalagi banyak RUU prioritas yang masih mangkrak.
"Tugas DPR kan ada tiga, pengawasan, undang-undang dan hak budget, tapi kan yang paling utama itu legislasi, kalau legislasi rendah, ya tidak kelihatan kinerjanya, dan itu harus ditingkatkan," terangnya.
Diketahui, DPR berencana membangun 7 mega proyek dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp 2,7 triliun. Adapun 7 proyek itu terdiri dari alun-alun demokrasi, museum dan perpustakaan, jalan akses bagi tamu ke Gedung DPR, visitor center, pembangunan ruang pusat kajian legislasi, pembangunan ruang anggota dan tenaga ahli, serta integrasi kawasan tempat tinggal dan tempat kerja anggota DPR.
Baca juga:
Akbar Tandjung tolak proyek gedung baru DPR, fokus saja legislasi
7 Proyek parlemen banyak ditolak, Fadli Zon akhirnya melunak
Ketua DPD klaim 7 proyek DPR mampu gerakan ekonomi Indonesia
Fahri keukeuh 7 proyek DPR tetap jalan, tak peduli banyak penolakan
Awalnya mendukung, fraksi di DPR kini tolak 7 proyek Rp 2,7 triliun
PAN sebut jika dipaksakan 7 proyek DPR akan membebani APBN
Tolak 7 proyek DPR, Gerindra minta Rp 2,7 T dialihkan ke produksi
-
Siapa yang melakukan konvoi di depan gedung Kejaksaan Agung? Rombongan konvoi dengan belasan kendaraan itu, melintas sebanyak tiga kali pada malam itu. Video viral aksi konvoi personil Brigade Mobil (Brimob) Polri memakai sepeda motor trail dan mobil menggeruduk Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) di Jalan Panglima Polim, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ternyata benar.
-
Kapan Djamaluddin Adinegoro lahir? Gunakan Nama Samaran Djamaluddin Adinegoro lahir di Talawi, sebuah kecamatan di Sawahlunto, Sumatra Barat pada 14 Agustus 1904.
-
Apa yang dibahas Indonesia di Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta? “AIPA ke-44 nanti juga akan membahas persoalan kesejahteraan, masyarakat, dan planet (prosperity, people, and planet),” kata Putu, Rabu (26/7/2023).
-
Siapa yang menolak mentah-mentah Kaesang menjadi Gubernur Jakarta? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Kapan Dudung Abdurachman mengunjungi Pekan Raya Jakarta? Terungkap, dia dan keluarga menikmati waktu untuk sekadar berkeliling ke salah satu event besar di Ibu Kota, PRJ yang diketahui berlangsung sejak 12 Juni hingga 14 Juli lalu.
-
Apa yang dilakukan Dudung Abdurachman di Pekan Raya Jakarta? Eks Kepala Staff Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman kedapatan menghabiskan waktu luang bersama keluarga. Dia memilih untuk berkunjung ke Pekan Raya Jakarta (PRJ).