Eks Kubu Bamsoet Sebut Pengurus Golkar Diisi Orang Luar & Dekat dengan Airlangga
"Ada di antara pengurus yang sebelumnya bahkan bukan kader Partai Golkar,"
Mantan loyalis Bambang Soesatyo mengungkit anak dan keluarga petinggi Golkar di struktur kepengurusan 2019-2020. Mereka juga menyebut ada orang-orang yang dulunya bukan orang Golkar, langsung masuk ke dalam pengurus DPP Golkar.
Juru bicara tim sembilan yang dulu mendukung Bambang Soesatyo, Viktus Murin mengatakan ada orang-orang di pengurus baru yang secara vulgar mengangkangi aturan partai. Karena mengakomodir keluarga sampai orang yang di luar partai sebagai Pengurus.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kapan Airlangga menyampaikan klaim dukungan Partai Golkar untuk Prabowo-Gibran? Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara buka puasa bersama jajaran Partai Golkar dengan Prabowo-Gibran, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/3).
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
"Ada di antara pengurus yang sebelumnya bahkan bukan kader Partai Golkar. Ada oknum pengurus yang sebelumnya telah meloncat menjadi pengurus partai politik lain, tetapi kini didudukkan seenaknya sebagai Pengurus Harian DPP. Ada pula oknum-oknum pengurus yang memiliki hubungan keluarga misalnya ayah-anak, kakak-adik, ipar-ponakan dan lain sebagainya," ujar Viktus dalam konferensi pers di kawasan SCBD, Jakarta, Jumat (17/1).
"Kondisi ini berpotensi merusak tatanan Partai Golkar sebagai partai modern dan demokratis, menjadi partai yang keropos fungsi dan perannya, akibat hantu politik nepotisme dan politik dinasti," tegasnya.
Menurut Viktus, kondisi tersebut merusak keutuhan di lingkungan organisasi pendiri, SOKSI, Kosgoro dan MKGR sebagai sumber rekrutmen partai. Mereka menilai kondisi ini berpotensi memecah kembali partai Golkar.
Koordinator tim sembilan, Cyrillus Kerong mengungkapkan siapa saja orang yang mereka maksud. Dia menyebut ada dua orang yang dari luar partai diangkat menjadi pengurus. Mereka adalah pendiri Formappi Sebastian Salang dan Hamzah Sangadji yang sebelumnya merupakan politikus Perindo. Sebastian menjabat sebagai Wasekjen, sementara Hamzah diangkat sebagai Ketua DPP.
Cyrillus mengungkap pengurus yang memiliki hubungan saudara. Bukan hanya memiliki hubungan keluarga yang menjadi masalah, menurutnya, mereka ini tidak pernah terlibat di partai.
Pertama dia menyebut nama putra Ketum Airlangga Hartarto, Ravindra yang ditunjuk sebagai Ketua DPP. Kemudian ada nama ipar Airlangga, Kusuma Judileksono yang juga diangkat sebagai Ketua DPP. Cyrillus menyebut ada nama anak tiri Airlangga, Adanty Kurnia diangkat sebagai wakil bendahara umum.
Selain dari keluarga Airlangga, ada putra Bendahara Umum Golkar Dito Ganinduto, yaitu Dico Ganinduto yang menjabat sebagai wakil sekjen. Lalu, ada putra Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu alias Tetty Paruntu, yaitu Adrian Jopie Paruntu yang menjabat sebagai wakil sekjen.
Cyrillus menyindir keterlibatan keluarga di tubuh pengurus Golkar. Dia menyebut dengan sebuah istilah. "AMPI, anak mantu ponakan istri," kata dia.
Cyrillus pun mendorong supaya susunan pengurus Golkar 2019-2024 ini dirombak. "Solusinya harus dirombak, karena kroni-kroninya itu," ucapnya.
(mdk/ray)