Ekspresi Suswono Saat Minta Maaf Usai Kelakar Janda Kaya Nikahi Pemuda Nganggur Jadi Polemik
Permohonan maaf itu disampaikan Suswono melalui sebuah video yang diunggah ke media sosial Instagram pribadinya @pak_suswono pada Senin (29/10).
Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1, Suswono meminta maaf usai kelakar janda kaya raya menikahi pria pengangguran menjadi polemik.
Permohonan maaf itu disampaikan Suswono melalui sebuah video yang diunggah ke media sosial Instagram pribadinya @pak_suswono pada Senin (29/10).
- Kelompok Ekstremis Pemberontak Suriah Eksekusi Warga Sipil dan Mantan Tentara dengan Cara Sadis
- VIDEO: Cawagub Suswono Klarifikasi, Cabut Pernyataan Minta Janda Kaya Nikahi Pria Pengangguran
- Minta Maaf, Suswono Cabut Usulan Janda Kaya Nikahi Pemuda Nganggur
- Suswono: Janda Kaya Tolong Nikahi Pemuda Nganggur
Dalam video tersebut, Suswono tampak memelas. Berkali-kali dia menggerakkan ibu jarinya dan mengatupkan kedua tangan di atas meja.
Suswono mengenakan kemeja putih lengan panjang dan peci hitam menutup kepalanya. Di dada kanan Suswono tersemat pin oranye bergambar Monumen Nasional (Monas).
Di awal pernyataannya, Suswono mengucapkan bismillahirrahmanirrahim. Dia kemudian mengaku menyadari kelakar soal janda kaya raya menikahi pria pengangguran menimbulkan polemik.
"Saya menyadari bahwa pernyataan saya dalam pertemuan dengan relawan Bang Japar telah menimbulkan polemik, atas hal itu saya meminta maaf, sekaligus mencabut pernyataan tersebut," ucap Suswono.
Suswono menjelaskan, pernyataan tersebut dia sampaikan dalam konteks bercanda menanggapi celetukan salah satu warga dalam sebuah sosialisasi.
"Tidak ada maksud sama sekali menyinggung tentang janda apalagi Manusia Agung sepanjang zaman, Rasulullah SAW. Yang menjadi teladan dalam setiap kehidupan saya," katanya.
Namun begitu, Menteri Pertanian periode 2009-2014 tersebut mengakui jika guyonan tersebut dinilai kurang tepat dan bijaksana.
"Apapun penjelasannya, saya sepenuhnya mengakui kesalahan saya. Guyonan tersebut meskipun dimaksudkan untuk menyampaikan kepedulian kepada anak yatim dan para janda serta pemuda di Jakarta, jelas tidak pada tempatnya," terang Suswono
Pria yang akrab disapa Pak Sus tersebut juga menegaskan perbincangan terkait polemik yang terjadi bukan merupakan bagian dari program RIDO.
"Saya tegaskan bahwa hal itu bukan bagian dari program RIDO. Kami berkomitmen pada program pemberdayaan kelompok lemah dan rentan," kata dia.
Suswono pun menyadari ke depan pihaknya akan lebih hati-hati dalam berkomunikasi agar tidak menimbulkan polemik.
"Mari kita lanjutkan pembicaraan mengenai program yang membawa manfaat bagi masyarakat Jakarta," kata dia.
Sebelumnya, Suswono memberikan saran bahwa janda kaya raya menikahi pria pengangguran. Pernikahan itu disebutnya akan meningkatkan angka kesejahteraan di Jakarta.
Hal tersebut disampaikan Suswono saat menghadiri deklarasi ormas yang digalang Fahira Idris dan Organisasi Kemasyarakatan Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Ormas Bang Japar) di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan, Sabtu (26/10).