Elektabilitas Prabowo-Gibran Tetap Kokoh di Tengah Kontroversi Politik Dinasti
Hasil survei terbaru dari tiga lembaga survei Indikator, Poltracking, dan Populi menunjukkan popularitas pasangan Prabowo-Gibran melampaui 40 persen.
Hasil survei terbaru dari tiga lembaga survei Indikator, Poltracking, dan Populi menunjukkan popularitas pasangan Prabowo-Gibran melampaui 40 persen.
Elektabilitas Prabowo-Gibran Tetap Kokoh di Tengah Kontroversi Politik Dinasti
Tingkat elektabilitas bakal calon presiden Prabowo Subianto dan bakal calon presiden Gibran Rakabuming Raka terus memperlihatkan tren meningkat, menyusul gelombang kritik terkait Politik Dinasti yang menghantui Pemilihan Presiden 2023.
Meski Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarga menjadi sasaran kritik tajam, popularitas pasangan diusung Partai Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PBB, PSI, Garuda, Gelora Indonesia, Partai Aceh, Berkarya, PRIMA, PPB ini terus unggul dibanding dua pasangan lainnya.
- Hasil Survei Elektabilitas Gibran Terbaru: Populi Center 25,9% dan Charta Politika 32%
- Survei Poltracking Elektabilitas Capres di Jabar: Prabowo 44,2%, Anies 25% dan Ganjar 21,8%
- Survei Poltracking: Elektabilitas Prabowo dan Ganjar Naik 1 Persen, Anies 4 Persen
- Elektibilitas Ganjar Pranowo Dapat Efek Bagus dari 'Penerus Program Presiden Jokowi'
Keputusan Mahkamah Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MK) dipimpin hakim Jimly Asshiddiqie telah menetapkan pelanggaran etik berat Anwar Usman selaku Ketua MK terkait batas umur capres dan cawapres pada bulan Oktober 2023.
Meski Anwar Usman diberhentikan sebagai Ketua MK, paman Gibran itu tetap menjabat sebagai hakim MK.
Pengamat Politik Kebijakan Publik Universitas Indonesia (UI) Vishnu Juwono menyoroti bahwa meskipun Presiden Jokowi mendapat kritik terkait Politik Dinasti, dan bahkan dugaan intervensi di MK, elektabilitas Prabowo dan Gibran tidak terpengaruh.
Hasil survei terbaru dari tiga lembaga survei Indikator, Poltracking, dan Populi menunjukkan popularitas pasangan Prabowo-Gibran melampaui 40 persen.
Dalam pertarungan head to head dengan pasangan Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran bahkan mereka mampu meraih lebih dari 50 persen dukungan.
"Para pemilih sepertinya telah diyakinkan bahwa penerus kebijakan Presiden Joko Widodo adalah pasangan Gibran-Prabowo," ujar Vishnu dalam keterangan tertulisnya dikutip, Selasa (14/11).
Terlebih gaya pidato dan pelbagai program kebijakan yang dalam bentuk kartu kebijakan dalam beberapa acara menurut Vishnu, Gibran benar-benar didesain meniru ayahnya Presiden Jokowi.
Popularitas tinggi Presiden Jokowi, dikatakan Vishnu dengan tingkat kepuasan mencapai 75 persen, menjadi tantangan bagi pasangan Ganjar-Mahfud dan Amien-Muhaimin yang sebenarnya memiliki rekam jejak lebih lengkap di pemerintahan daerah dan pusat.
Vishnu menyarankan elite partai politik pendukung kedua pasangan sebaiknnya menghentikan upaya menyerang Joko Widodo dan Gibran dengan isu politik dinasti dan pengkhianatan politik, seiring mayoritas masyarakat yang tampaknya tidak memprioritaskan hal tersebut.
Kubu Ganjar dan Anies Disarankan Kampanyekan Alternatif Program Pemerintahan Jokowi
Kubu Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin sebaiknya menyampaikan proposal kebijakan alternatif terutama dalam bidang ekonomi dan kesejahteraan sosial yang ditawarkan ke masyarakat yang tentunya diharapkan sebagai alternatif dari kebijakan Presiden Jokowi selama lebih dari 9 tahun ini.
"Sebaiknya pasangan Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin segera mengampanyekan rekam jejak mereka dan proposal kebijakan sebagai alternatif kebijakan pemerintah Presiden Joko Widodo," tegas Vishnu.
Dengan keyakinan masyarakat bahwa Prabowo-Gibran adalah penerus Presiden Jokowi, pesta demokrasi pemilihan Presiden tahun depan semakin memanas.
Vishnu mendorong ketiga kandidat bakal Presiden dan Wakil Presiden serta masing-masing elite politik pendukungnya untuk menjalankan kampanye yang konstruktif, fokus pada solusi kebijakan, dan merespons aspirasi rakyat dengan proposal kebijakan yang tepat.