Fadli Zon: Gerindra akan tolak safari politik Agung Laksono
Namun, jika Agung datang bukan sebagai ketum Golkar, Gerindra akan membuka pintu.
Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Ancol Agung Laksono, semakin gencar melakukan safari politik setelah Menkumham mengakui kepengurusan Partai Golkar. Sebelumnya Agung Laksono, telah melakukan pertemuan dengan Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto. Rencananya, Agung akan menemui Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada siang nanti.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mengatakan, safari politik yang dilakukan oleh Agung Laksono seharusnya tidak bisa mengatasnamakan nama Partai Golkar melainkan atas nama pribadi. Fadli mengaku, tidak akan menerima Agung Laksono jika ingin melakukan safari politik kepada Partai Gerindra.
"Kalau dia datang (Agung) sebagai ketua umum Golkar tidak akan kita terima," tegas Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Senin (16/3).
Namun demikian, menurut Fadli apabila silaturahmi yang dilakukan Agung Laksono adalah atas nama pribadi, menurutnya Gerindra akan siap menerimanya dan melakukan dialog soal kisruh internal Golkar.
"Kalau sebagai pribadi pasti kami akan menerima. Tapi kalau atas nama partai tidak. Karena ada kejanggalan di balik keputusan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang mengakui kepengurusan Golkar pimpinan Agung Laksono," jelasnya.
Seperti diketahui, Agung dan pengurus Golkar hasil Munas Jakarta telah melakukan safari politik untuk menemui pimpinan partai politik yang mendukung pemerintah maupun partai-partai dalam Koalisi Merah Putih.
Saat bertemu dengan pimpinan partai politik, Agung selalu menyampaikan bahwa kepengurusannya di Golkar adalah sah. Dia juga memastikan Golkar akan keluar dari KMP dan menjadi mitra kritis pemerintah.
Baca juga:
Fahri Hamzah sebut Agung tak bisa rombak Fraksi Golkar di DPR
Tak cuma Mahyudin, Yorrys yakin loyalis Ical di daerah juga merapat
Ketemu Mega, Agung Laksono tak minta kursi di pemerintahan Jokowi
Khianati Ical, Setya Novanto dan Mahyudin balik dukung Golkar Agung?
Siang ini, Golkar kubu Agung Laksono sowan ke Megawati Soekarnoputri
Tak diakui Menkum HAM, kubu Ical tak legal gelar Munaslub Golkar
-
Mengapa Partai Gerindra didirikan? Pada awalnya, ide pendirian Partai Gerindra digagas oleh Fadli Zon dan Hashim Djojohadikusumo. Mereka ingin melindungi kesejahteraan rakyat ekonomi kelas bawah terhadap jerat sistem kapitalisme.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa saja yang menggodok ide pendirian Partai Gerindra? Pada 2007, Ide Fadli dan Hashim itu pun digodok oleh Ahmad Muzani, M. Asrian Mirza, Amran Nasution, Halida Hatta, Tanya Alwi, dan Haris Bobihoe.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.