Fahri Hamzah marah lembaga DPR selalu dianggap pencuri dan perampok
"Padahal lembaga ini dipilih rakyat. Saya tidak mendapat persahabatan yang baik sipil dan media," keluh Fahri.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah terlihat marah lantaran lembaga parlemen sering diibaratkan sebagai sarang perampok dan pencuri uang negara. Apalagi anggota Dewan mudah dinilai sebagai selalu melakukan lobi-lobi dengan pengusaha untuk kepentingan pribadi.
"Padahal lembaga ini dipilih rakyat. Saya tidak mendapat persahabatan yang baik sipil dan media karena lembaga ini dinilai perampok. Padahal ini bukan negara penjahat, saya tidak terima dengan ini," kata Fahri saat acara KNPK di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (3/12).
Kendati demikian, dia meminta pemerintah dan parlemen membuat undang-undang lobi agar tidak dinilai sebagai penjahat. Pasalnya, anggota Dewan jika berkumpul lebih dari 2 orang dianggap sedang melakukan money politic.
"Daripada kita mengintip DPR dan DPD terima USD 1.000. Makanya uang politik harus diatur, maka ada undang-undang lobi-lobi. Jangan karena pertemuan 2 atau 3 orang dianggap jahat, itu sinis sekali. Makanya harus kembali ke ke-Tuhanan," kata dia.
Dia mengharapkan lembaga penegak hukum untuk bersinergi memberantas korupsi. Pasalnya, korupsi merupakan extra ordinary crime atau kejahatan luar biasa.
"Hati-hati tidak punya judgement untuk sesama manusia. Cara kita memandang harus seperti Tuhan memandang manusia. Nanti semua orang dianggap jahat, ini terjadi sekarang. Maka kita kembalikan ke konsep sinergi," tandasnya.