Fahri Hamzah nilai alumni KPK harusnya jadi marbot masjid bukan caleg
Fahri Hamzah mengklaim, memang pejabat KPK itu akan kelihatan politis setelah mereka tidak lagi menjabat.
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah ikut menanggapi perihal mantan juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi yang telah resmi mendaftarkan diri sebagai Calon Legislatif (caleg) dari PDI Perjuangan pada pemilu 2019 mendatang. Menurutnya, selama ini KPK diisi oleh oknum politikus.
"Memang alumni KPK politisi semua, serius saya. Itu semua politis, KPK itu telah menjelma menjadi lembaga politik," katanya usai diperiksa prihal kasus dugaan pencemaran nama baik Presiden PKS Sohibul Iman di Mapolda Metro Jaya, Selasa (17/7).
-
Apa yang menurut Fahri Hamzah menjadi bukti dari efek persatuan Jokowi dan Prabowo? "Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum," sambungnya.
-
Bagaimana Fahri Hamzah melihat proses bersatunya Jokowi dan Prabowo? "Ini adalah dua tokoh besar. Orang hebat dua-duanya, yang selama ini oleh politik dibuat bertengkar, sekarang kita buat mereka bersatu," tutur Fahri, Minggu (28/1)
-
Kapan Hamzah Haz terpilih menjadi Wakil Presiden? Pada hari Kamis, 26 Juli 2001, Hamzah terpilih sebagai Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia.
-
Bagaimana Firli Bahuri bisa menjadi Ketua KPK? Seperti diketahui, Firli terpilih secara aklamasi sebagai ketua KPK oleh Komisi III DPR pada 2019 lalu.
-
Kapan Amir Hamzah ditangkap? Konon, Amir diduga sedang makan bersama dengan perwakilan Belanda saat kembali ke Sumatra. Saat itu, revolusi sosial sedang berkembang. Sebuah kelompok dari Pemuda Sosialis Indonesia menentang Feodalisme. Akhirnya masa kepemimpinan Amir pun hancur dan ia ditangkap.
-
Kapan PPK Pemilu dibentuk? Menurut peraturan tersebut, PPK dibentuk paling lambat 60 hari sebelum hari pemungutan suara.
Fahri Hamzah mengklaim, memang pejabat KPK itu akan kelihatan politis setelah mereka tidak lagi menjabat. Mereka memanfaatkan jabatannya di lembaga antirasuah tersebut untuk mencari posisi strategis setelah ia tidak lagi menjabat.
"Sampai sekarang lihat saja, semua mantan KPK menjabat cari posisi. Saya aja orang politik tahu diri, saya enggak nyalon, saya kembali ke masyarakat, ini incar jabatan selesai dari KPK, kan memalukan karena motif politiknya dari awal memang diperkuat itu insting saya dari awal," katanya.
Meskipun demikian, Fahri mengaku kalau itu hak semua orang untuk menjadi anggota DPR, termasuk mantan elit KPK.
"Boleh, tapi kan ada bekas penegak hukum, punya dan tahu kasus banyak orang, secara etik enggak boleh berkelana di dunia politik, ini karena anda pegang rahasia orang, anda diam berkarir secara normal. Harusnya dia apa kek kan banyak rejeki dimana-mana, jadi lawyer, pedagang atau marbot," pungkasnya.
Baca juga:
Ini nama-nama anggota DPR yang pindah partai jelang pendaftaran caleg 2019
Kalah di Pilkada jadi caleg kemudian
Ingin bayar rasa salah di Pilgub, PDIP Jatim harap Puti maju caleg
PKS Jabar sebut Aher bakal jadi caleg untuk kursi DPR
Partai Garuda tak isi seluruh daftar caleg DPR