Ganjar Sowan ke Pesantren di Garut yang Dikunjungi Jokowi pada Pilpres 2014
Ganjar mendatangi pesantren Zawiyah, Samarang yang dulu dikunjungi oleh Presiden Joko Widodo
Ganjar sempat menyinggung kaitan dengan sanksi peringatan keras Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan (DKPP) kepada KPU terkait pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres.
Ganjar Sowan ke Pesantren di Garut yang Dikunjungi Jokowi pada Pilpres 2014
Calon Presiden Ganjar Pranowo melakukan safari politik ke Garut, Jawa Barat, Senin (5/2). Ganjar mendatangi pesantren Zawiyah, Samarang yang dulu dikunjungi oleh Presiden Joko Widodo pada saat menjadi Calon Presiden di Pilpres 2014.
- Pidato di Munas Golkar, Jokowi Sapa Wapres Terpilih Tanpa Sebut Nama Gibran
- Ini Kata Gibran soal Puan Sindir Perilaku Kader Tak Junjung Tinggi Etika Politik
- Ganjar Minta Jokowi Tegaskan Berpihak di 2024, Ini Pesan Penting PDIP
- Ganjar Tak Khawatir Kampanye di Jateng Terganggu Kunker Jokowi: Kalau Beliau Niatnya Ngikutin Saya Berarti Sayang
Ganjar disambut santri, sesepuh pesantren dan sejumlah kiai lainnya. Dia mendapat doa agar terpilih menjadi Presiden dalam Pemilu 2024 ini karena mampu menyerap aspirasi rakyat kecil dan bisa membawa Indonesia lebih maju.
Di pesantren Zawiyah, Ganjar memberikan sambutan di hadapan santri dan juga kiai. Mantan Gubernur Jawa Tengah ini menitipkan pesan kepada santri dan kiai untuk menjaga persatuan dan kesatuan.
Dia juga meminta semua pihak tidak mempermasalahkan perbedaan pilihan dalam pemilu. Sebab, menurutnya, perbedaan pilihan politik persoalan hati nurani masing-masing.
"Biasanya yang tidak mudah bersatu itu yang mudah dipecah, kelompok sana kelompok sini, fitnahnya sana sini, ada selebaran tidak diklarifikasi. Makanya Islam mengajarkan tabayun, agar kita bisa tahu mana yang benar," kata Ganjar.
Ganjar sempat menyinggung kaitan dengan sanksi peringatan keras Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan (DKPP) kepada KPU terkait pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres.
Menurutnya, sanksi DKPP seharusnya membuat penyelenggaran Pemilu hati-hati dan introspeksi diri agar tidak melanggar etika.
"Penyelenggara agar lebih berhati-hati. Mudah-mudahan para penyelenggara pemilu semua bisa introspeksi, menyediakan diri agar jauh lebih baik sehingga tidak akan melanggar etika, maka jangan sampai demokrasi ini betul-betul demokrasi zonder etika. Itu akan memalukan untuk kita," katanya.
Setelah dari Pesantren Zawiyah, Ganjar melanjutkan kegiatan safarinya di Garut ke wilayah kecamatan Sukaresmi. Di sana ia menghadiri kegiatan Tabligh Akbar yang digelar Pondok Pesantren Fauzan 1.