Gerindra Berharap Pemimpin Baru PBNU Kuatkan Toleransi
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengucapkan selamat kepada KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) yang terpilih sebagai Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama (NU) terpilih masa bakti 2021-2026. Dia berharap, Gus Yahya bisa membawa NU lebih baik lagi.
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengucapkan selamat kepada KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) yang terpilih sebagai Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama (NU) terpilih masa bakti 2021-2026. Dia berharap, Gus Yahya bisa membawa NU lebih baik lagi.
"Selamat kepada Gus Yahya atas terpilihnya sebagai Ketua Umum PB NU masa hikmat 2021-2026," kata Muzani di Jakarta, Sabtu (25/12).
-
Siapa yang mendirikan organisasi Nahdlatul Ulama (NU)? KH Hasyim Asy'ari merupakan tokoh penting dibalik organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Ia memprakarsai berdirinya NU pada 1926, mendapat julukan Hadratus Syekh (maha guru), sekaligus menjadi Rais Akbar NU pertama.
-
Kenapa NU dan Muhammadiyah berdiri di Indonesia? NU atau Nahdlatul Ulama, didirikan oleh ulama Ahlussunnah wal Jamaah di Surabaya pada 31 Januari 1926. Organisasi ini lahir sebagai respons terhadap kolonialisme Belanda yang berusaha mengendalikan pendidikan Islam dan menyebarkan agama Kristen di Indonesia. Para pendiri NU berkomitmen untuk mempertahankan ajaran Islam yang warisan nenek moyang mereka, dan melawan pengaruh kolonialisme dengan memperkuat pendidikan Islam dan pemahaman yang sesuai dengan madzhab ahlusunnah wal jemaah. Sementara itu, Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada 18 November 1912. Latar belakang berdirinya Muhammadiyah untuk menyadarkan umat Islam akan pentingnya pembaruan dan kemajuan dalam menjalankan agama mereka. Ahmad Dahlan ingin memberikan pendidikan dan kesejahteraan kepada umat Muslim yang lebih baik melalui organisasi ini. Dia menekankan pentingnya pendidikan Islam yang berkualitas dan pengabdian kepada masyarakat, serta menolak adat-istiadat atau praktik-praktik yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam.
-
Apa yang diraih oleh Mukhamad Ngainul Malawani di UGM? Pada Rabu (24/1), sebanyak 836 Mahasiswa Program Pascasarjana UGM menjalani wisuda di Grha Sabha Pramana. Salah satu dari mereka ada nama Mukhamad Ngainul Malawani (31). Pria yang akrab disapa Ngainul itu berhasil meraih IPK tertinggi yaitu 4,00 sekaligus berpredikat pujian. Tak hanya itu, ia juga menjadi wisudawan dengan predikat lulusan tercepat karena berhasil meraih gelar doktor dalam waktu 2 tahun 8 bulan 17 hari. Padahal masa studi rata-rata jenjang program S3 adalah 4 tahun 9 bulan.
-
Apa yang digugat Nurul Ghufron ke PTUN? Dalam upaya gugatan yang diajukan oleh Ghufron yakni berkaitan dengan aturan Dewas KPK yang tidak bisa lagi mengenakan sanksi etik ketika pelanggaran etik yang dilaporkan ke sudah kedaluwarsa.
-
Mengapa Zulhas berusaha memperkuat persatuan antara NU dan Muhammadiyah? "Beda partai, tapi harmoni persatuan itu penting. Itu terus saya lakukan selama hampir 2 tahun, terutama mempersatukan, duduk bareng. Mempersatukan artinya bukan sama ya, mendudukkan bareng NU dan Muhammadiyah sudah 2 tahun. Alhamdulilah ini Ketum PBNU Gus Yahya datang,"
-
Siapa pendiri Nahdlatul Ulama (NU) yang dimakamkan di Leuwimunding? K.H Abdul Chalim sendiri dikenal sebagai salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) asal Jawa Barat.
Muzani mendoakan NU di bawah kepemimpinan Gus Yahya akan memberi makna yang lebih berarti dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Sehingga keberadaan NU dapat memberikan penguatan terhadap toleransi serta keragaman beragama" imbuh Muzani.
Wakil Ketua MPR itu juga turut menyampaikan selamat kepada KH Miftachul Akhyar yang terpilih sebagai Rais Aam PBNU. Menurutnya, sosok KH Miftachul Akhyar merupakan tokoh ulama besar yang dapat memperkuat spirit dan semangat persatuan dan kesatuan bangsa.
"Kami turut menyampaikan selamat kepada KH Miftachul Akhyar yang kembali dipercaya sebagai Rais Aam PBNU. Kami yakin sosok beliau dapat memberikan warna serta semangat dalam rangka memperkuat keutuhan berbangsa, bernegara, dan beragama di Indonesia," tutur Muzani.
"Harapannya PBNU juga bisa memberikan penguatan terhadap ekonomi kerakyatan dan keumatan yang selama ini telah menjadi fokus dari proses pembangunan berbangsa dan bernegara. NU diharapkan mampu mengambil peran terhadap penguatan tersebut," pungkas Muzani.
(mdk/yan)