Gerindra Klaim Hubungan dengan Demokrat Baik
Menurutnya tak perlu ada pertemuan khusus antara Prabowo dan SBY untuk meluruskan komunikasi. "Kami akan terus ketemu secara khusus bergantian akan bertemu. Termasuk menyikapi soal aktual," tandasnya.
Gerindra membantah hubungan dengan Partai Demokrat memburuk karena persoalan kampanye di Pilpres 2019. Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria mengklaim komunikasi kedua belah pihak tidak terputus.
Riza mengatakan, Ketum Gerindra dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto, rajin komunikasi dengan Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Serta, para pimpinan partai koalisi, seperti Presiden PKS Sohibul Iman dan Ketum PAN Zulkifli Hasan.
-
Mengapa Partai Gerindra didirikan? Pada awalnya, ide pendirian Partai Gerindra digagas oleh Fadli Zon dan Hashim Djojohadikusumo. Mereka ingin melindungi kesejahteraan rakyat ekonomi kelas bawah terhadap jerat sistem kapitalisme.
-
Siapa saja yang menggodok ide pendirian Partai Gerindra? Pada 2007, Ide Fadli dan Hashim itu pun digodok oleh Ahmad Muzani, M. Asrian Mirza, Amran Nasution, Halida Hatta, Tanya Alwi, dan Haris Bobihoe.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Apa jabatan Sudaryono di Partai Gerindra? Diketahui, sebelumnya Sudaryono merupakan asisten pribadi (aspri) Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto pada 2010 lalu. Tak hanya itu, Sudaryono merupakan Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah.
-
Bagaimana reaksi Gerindra terhadap poster susunan kabinet Prabowo-Gibran? Wakil Ketua (Waketum) Partai Gerindra, Habiburokhman menyebut poster tersebut sebagai karangan yang kreatif.
"Pak Prabowo dan Pak SBY secara berkala bertemu, begitu juga pak Sohibul juga pak Zulkifli belum lagi tokoh-tokoh," ungkapnya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (16/11).
Dia berdalih belakangan pertemuan dua jenderal TNI AD itu tak begitu intensif. Sebab koalisi membagi tugas berkampanye di daerah. Khusus, Demokrat dipercayai wilayah Jawa Timur yang merupakan lumbung suara mereka.
"Cuma kan sekarang masa kampanye masing-masing punya jadwal masing-masing namanya meraih suara tidak dalam satu daerah kita harus membagim 541 Kabupaten Kota," lanjutnya.
Demokrat, kata Riza, cukup aktif dalam rapat dan pertemuan dalam Badan Pemenangan Nasional. Perwakilan Demokrat selalu diundang jika ada rapat timses. Riza mengklaim Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan juga turut aktif dalam koalisi.
"Hinca termasuk Sekjen yang rajin ya cuma dalam beberapa hari ini selalu di Dapil, Hinca kan inkumben anggota DPR sekjen partai kan rata-rata anggota DPR, tapi namun menyesuaikan waktunya jadi tetep ketemu. Komunikasi by phone WhatsApp dan sebagainya terus," jelasnya.
Riza juga menyebut kritikan SBY di Twitter merupakan masukan. Dia menampik hal itu sebagai bukti ada masalah komunikasi dengan Demokrat.
Menurutnya tak perlu ada pertemuan khusus antara Prabowo dan SBY untuk meluruskan komunikasi. "Kami akan terus ketemu secara khusus bergantian akan bertemu. Termasuk menyikapi soal aktual," tandasnya.
Sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merespons pernyataan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani. Muzani sempat mengungkap, SBY berjanji akan mengkampanyekan Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019.
SBY mengakui, sebenarnya dirinya tak harus tanggapi pernyataan Muzani. Namun, karena nadanya tak baik dan terus digoreng terpaksa merespons.
"Daripada menuding dan menyalahkan pihak lain, lebih baik mawas diri. Mengeluarkan pernyataan politik yang sembrono, justru merugikan. Saya pernah 2 kali jadi Calon Presiden. Saya tak pernah menyalahkan & memaksa Ketum partai-partai pendukung untuk kampanyekan saya," tulis SBY dalam akun Twitter-nya, @SBYudhoyono dikutip merdeka.com, Kamis (15/11).
SBY menjelaskan, dalam pilpres yang paling menentukan Capres-nya. Capres adalah super star. Capres mesti miliki narasi dan gaya kampanye yang tepat. Dia menilai, saat ini rakyat ingin dengar dari Capres apa solusi, kebijakan dan program yang akan dijalankan untuk Indonesia 5 tahun ke depan.
"Kalau jabaran visi-misi itu tak muncul, bukan hanya rakyat yang bingung, para pendukung pun juga demikian. Sebaiknya semua introspeksi," kata SBY lagi.
Baca juga:
Gerindra Klaim Demokrat Dapat Efek Ekor Jas karena Baju Biru Sandiaga
Koalisi Prabowo Tak Akur, Tim Jokowi Bakal Rebut Suara PAN, Demokrat dan PKS
Gerindra - Demokrat Memanas, PKS Ajak Enjoy The Game dan Jangan Baper
Fahri Ingatkan Kubu Prabowo: Pertarungan Harus Diangkat Derajatnya Pada Data
Demokrat soal Janji: Sebaiknya Ditanyakan Kembali ke Prabowo-Sandiaga