Gerindra tawarkan berbagi kekuasaan jika Demokrat dukung Prabowo
Gerindra tawarkan berbagi kekuasaan jika Demokrat dukung Prabowo. Fadli tak mau berandai-andai apakah Demokrat akan menawarkan nama Ketua Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi cawapres Prabowo jika resmi bergabung. Dia menyebut Demokrat dan Gerindra lebih baik berkomunikasi terlebih dahulu.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan pihaknya telah mempunyai cara untuk membujuk Partai Demokrat bergabung ke poros pendukung Prabowo Subianto. Pertama, Gerindra akan meyakinkan Demokrat bahwa poros Prabowo akan berjuang untuk menang di Pemilu Serentak 2019.
"Ya saya kira kita sangat cair ya enggak ada masalah. Tinggal mendudukkan kan dalam kekuasaan ujungnya bagaimana kita bisa menang," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/5).
-
Mengapa Partai Gerindra didirikan? Pada awalnya, ide pendirian Partai Gerindra digagas oleh Fadli Zon dan Hashim Djojohadikusumo. Mereka ingin melindungi kesejahteraan rakyat ekonomi kelas bawah terhadap jerat sistem kapitalisme.
-
Apa jabatan Sudaryono di Partai Gerindra? Diketahui, sebelumnya Sudaryono merupakan asisten pribadi (aspri) Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto pada 2010 lalu. Tak hanya itu, Sudaryono merupakan Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah.
-
Siapa saja yang menggodok ide pendirian Partai Gerindra? Pada 2007, Ide Fadli dan Hashim itu pun digodok oleh Ahmad Muzani, M. Asrian Mirza, Amran Nasution, Halida Hatta, Tanya Alwi, dan Haris Bobihoe.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Apa jabatan Thomas Djiwandono di Partai Gerindra? Dilansir website Gerindra, Tommy menduduki posisi penting di Partai Gerindra. Saat ini, dia menjabat Bendahara Umum Partai Gerindra sejak 2014 lalu.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
Cara kedua, kata Fadli, adalah dengan berbagi kekuasaan dengan Demokrat. Menurutnya, Indonesia terlalu besar dan luas untuk dikelola oleh satu dua partai saja.
"Bagaimana kita melakukan power sharing karena tidak mungkin hanya satu dua partai saja yang dominan," tegasnya.
Fadli mengungkapkan, sejauh ini penjajakan dengan partai-partai yang belum menentukan sikap di Pemilu 2019 terus dilakukan secara intensif, termasuk Partai Demokrat. Dia yakin Demokrat bakal segera bergabung.
"Tetapi tentu yang sudah cukup intensif adalah dengan PAN dengan PKS ya. Berikutnya saya kira dengan Demokrat dan juga PKB," klaim Fadli.
Untuk menindaklanjuti penjajakan koalisi, Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Prabowo akan menggelar pertemuan. Fadli menyebut kedua belah pihak tengah mencari waktu yang cocok untuk bertemu.
Fadli tak mau berandai-andai apakah Demokrat akan menawarkan nama Ketua Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi cawapres Prabowo jika resmi bergabung. Dia menyebut Demokrat dan Gerindra lebih baik berkomunikasi terlebih dahulu sebelum membahas hal tersebut.
"Jadi saya kira yang paling penting itu penjajakan dulu, ngomong-ngobrol dulu, ngobrol-ngobrol dulu. Kalau dengan PKS dan PAN, saya kira insya Allah semakin solid lah," tandas Fadli.
Baca juga:
Poros ketiga mustahil, Gerindra yakin cuma Jokowi vs Prabowo di 2019
Poros ketiga sulit terwujud, Bamsoet nilai Jokowi akan menang lagi lawan Prabowo
Gerindra: Nama Anies Baswedan sering dibicarakan jadi Cawapres Prabowo
Usai temui AHY, Sandiaga harap jadi awal penjajakan koalisi Demokrat-Gerindra
AHY mengaku bertemu Sandiaga Uno belum bicara soal koalisi