Gibran Kerap Diterpa Isu Negatif, Nusron: Biasa, Jagoan Perang Ya Diserang
Dia tidak khawatir dengan adanya narasi sentimen negatif soal putusan MK yang coba dibangun.
Gibran diserang tidak mengganggu proses kampanye.
Gibran Kerap Disasar Isu Negatif, Nusron: Biasa, Jagoan Perang Ya Diserang
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Paslon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid menilai isu negatif yang banyak menerpa Gibran dipastikan tidak mengganggu proses kampanye yang telah disiapkan.
- Drone Emprit: Gibran Paling Banyak Dibahas dalam Nada Negatif di Medsos, Ganjar dan Anies Paling Positif
- Gibran Dikabarkan Urus SKCK Cawapres, Ini Pernyataan Polda Jateng
- Gerindra Ungkap Prabowo Mulai Diserang Narasi Negatif: Penculikan hingga HAM
- Gagah Turun dari Heli Berpakaian Adat, Momen Kapolri Datang ke Dayak Disambut Panglima Jilah
“Enggak mengganggu, kita tak merasa salah ngapain diserang, biasa jagoan perang ya diserang,” kata Nusron kepada wartawan di kawasan Jakarta Pusat, Senin (27/11).
Merdeka.com
Politikus Partai Golkar itu pun tak mau ambil pusing terhadap serangan yang mengarah ke Putra Sulung Jokowi.
Sehingga, ia tidak khawatir dengan adanya narasi sentimen negatif soal putusan MK yang coba dibangun.
“Karena kita berdiri atas fakta kebenaran. Loh kebenaran formil, materiil, apanya yang diserang, yang diserang apa? Hukum. Hukumnya mengatakan uji materiil,” katanya.
Merdeka.com
“(Jadi) Enggak mengganggu, ya moga-moga mengganggu yang nyerang-nyerang aja, kita ga terganggu. Kira ga merasa capek tapi yang menyerang merasa capek,” tambah dia.
Merdeka.com
“Orang tampil publik mau tidak tampil publik. Jadi bagian dari strategi. (bukan karena takut) Oh enggak, karena berpolitik itu ada acuannya dari hadits nabi ‘Tinggalkan segala sesuatu yang tidak ada manfaatnya’. ‘Qul Khairan Au Liyasmut’, katakanlah sesuatu yang baik, kalau tidak lebih baik diam,” terangnya.
Sebelumnya, Charta Politika merilis elektabilitas Prabowo Subianto ternyata turun setelah menggandeng Gibran Rakabuming Raka sebagai calon Wakil Presiden. Gibran diumumkan sebagai Cawapres Prabowo pada 22 Oktober 2023. Sepekan setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan gugatan syarat Capres-Cawapres pada 16 Oktober 2023.
Melihat hasil survei terbaru pada 26-31 Oktober, Prabowo mengantongi elektabilitas 44,4 persen. Sementara, Ganjar Pranowo 40.8 persen. Selisih elektabilitas antara Prabowo dan Ganjar berdasarkan survei terbaru menipis menjadi 3,6 persen.
Meski masih unggul, tetapi elektabilitas Prabowo ternyata malah anjlok dibandingkan awal Oktober 2023. Pada survei 13-17 Oktober 2023, elektabilitas Prabowo berada di angka 49,4 persen. Sementara Ganjar mengantongi suara 39,6 persen.
Dengan demikian, elektabilitas Prabowo turun sekitar 5 persen dalam 2 pekan. Atau setelah Prabowo mengumukan Gibran sebagai cawapres.
"Pada periode yang sama, elektabilitas Ganjar yang sudah menggandeng Mahfud MD sebagai cawapresnya justru mengalami peningkatan menjadi 40,8 persen," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya dalam paparannya di kanal Youtube Charta Politika Indonesia, Senin (6/11).