Golkar: Hasil Munas Airlangga Tidak Harus Capres Cawapres, Hanya Menentukan
Partai Golkar solid dan tengah fokus merebut kemenangan baik pilpres maupun pileg dan pilkada di 2024 mendatang.
Mekeng menegaskan, jika capres atau cawapres yang akan diusung Golkar tidak harus Airlangga.
Golkar: Hasil Munas Airlangga Tidak Harus Capres Cawapres, Hanya Menentukan
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Melchias Markus Mekeng mengatakan Ridwan Hisjam adalah pengacau partai berlambang pohon beringin itu.
"Ya mestinya Ridwan juga harus melihat bahwa kalau kita gaduh di dalam kasihan partainya," saat dikonfirmasi, Kamis (27/7).
merdeka.com
- Gibran Diumumkan Jadi Kader di Acara Peringatan HUT Golkar? Begini Jawaban Airlangga
- Usai Putusan MK, Ini Sederet Kepala Daerah di Bawah 40 Tahun Selain Gibran Berpeluang Maju Pilpres
- Airlangga Tegaskan Golkar Tak Merapat ke Anies, Pilihannya Ganjar atau Prabowo
- Golkar Segera Deklarasi Beri Dukungan Capres, Ini Reaksi Ganjar
Lebih lanjut, Mekeng menjelaskan pemanggilan saksi dalam sebuah kasus adalah salah satu faktor untuk mengungkap proses pidana. Sehingga, tidak bisa menjadi alasan untuk seseorang di Munaslub. "Jadi jangan karena orang dipanggil saksi 12 jam seolah-olah sudah runtuh. Justru statement dia (Ridwan) yang suruh mundur segala macam membuat partai ini adalah jadi runtuh," ujarnya.
Terkait elektoral Airlangga yang dinilai tak kunjung meningkat, Mekeng menegaskan, jika capres atau cawapres yang akan diusung Golkar tidak harus Airlangga.
Berdasarkan keputusan Munas 2019, Airlangga selaku ketum Golkar diberi kewenangan untuk menentukan capres dan cawapres dari Golkar.
"Dan hasil Munas 2019 itu tidak mengatakan bahwa Airlangga harus capres-cawapres. Airlangga diberikan kewenangan untuk menentukan capres dan cawapres, bukan dia. Tidak selamanya harus Airlangga," tegasnya.
merdeka.com