Golkar Munculkan Nama Baru di Bursa Pilkada Jabar Usai Jusuf Hamka Mundur
Partai Golkar sudah menyiapkan beberapa nama lain di Pilkada Jabar.
Partai Golkar mendukung Dedi Mulyadi sebagai calon gubernur Jawa Barat. Partai berlambang pohon berinigin ini sudah menyiapkan kandidat pendamping dan akan diumumkan dalam waktu dekat.
Sekretaris DPD Partai Golkar Jabar, MQ Iswara menyatakan salah satu kandidat kuat adalah Jusuf Hamka. Hanya saja, Jusuf Hamka menyatakan takkan ikut dalam bursa, setelah Airlangga Hartarto mundur sebagai Ketua Umum.
- Pengakuan Bos Jalan Tol Jusuf Hamka Ikut Mundur Urus Golkar, Sindir Politik Terlalu Keras & Kasar
- Jusuf Hamka Serahkan Surat Pengunduran Diri ke Golkar Hari Ini
- Golkar Belum Beri Surat Tugas Ridwan Kamil Meski Survei Bagus di Jabar, Ini Alasannya
- Jusuf Hamka: RK-Mulyadi Pasangan Afdol untuk Pilgub Jabar 2024
"Ya, pak Jusuf Hamka nama yang belakangan muncul di bursa cawagub Jabar dan pada hari pertama beliau bersosialisasi dan mendapat informasi kalau pak Airlangga mundur dan kita ketahui pak Jusuf Hamka cukup dekat dengan pak Airlangga, mungkin karena kedekatan itu beliau mundur," ucap Iswara, Kamis (15/8).
Enggan berlarut dalam dinamika tersebut, Partai Golkar sudah menyiapkan beberapa nama lain untuk mengisi posisi calon wakil gubenrur di Pilgub Jabar.
Keputusan akan segera diambil sebelum Musyawarah Nasional (Munas) diselenggarakan pada 20 Agustus mendatang.
"Terkait cawagub di Jabar untuk mendampingi Dedi Mulyadi, tentunya dari Golkar dan per hari ini masih ada beberapa nama seperti Atalia Praratya, Ade Ginanjar, Dadang Naser, kemudian ada tambahan nama Pak Erwan Setiawan wakil bupati Sumedang itu juga masuk bursa dan ada nama saya di situ," jelas Iswara.
"Yang ini harus segera disampaikan rata-rata tanggal 15, 16 atau 18 Agustus, Insya Allah sebelum munas sudah dibahas, sudah bisa diputuskan. Kalau belum, nanti akan diputuskan oleh ketua definitive," dia melanjutkan.
Diberitakan sebelumnya, DPD Partai Golkar Jabar menyatakan dukungan kepada Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Ada beberapa pertimbangan yang ia sebut mengapa dukungan diberikan kepada Bahlil. Keputusan ini merupakan hasil diskusi dengan semua pengurus Partai Golkar tingkat kabupaten Kota di wilayah Jawa Barat.