Golkar: Partai Harus Masuk Kampus
Proses pembelajaran politik yang paling tepat adalah bergabung dengan partai politik langsung.
Proses pembelajaran politik yang paling tepat adalah bergabung dengan partai politik langsung.
Golkar: Partai Harus Masuk Kampus
Ketua Golkar Kalimantan Barat, Maman Abdurrahman menegaskan pihaknya menginginkan kampus menjadi perhelatan politik. Dia menjelaskan, partai mesti masuk kampus supaya dapat mencerdaskan mahasiswa soal pentingnya panggung politik.
- Bikin Posko Pengaduan, Panglima Yudo Minta Warga Tak Takut Laporkan Prajurit TNI Tak Netral di Pilpres 2024
- KPU Jelaskan Sanksi Jika PSI Tak Dukung Siapapun di Pilpres 2024
- PSI Mengaku Tak Pernah Dianggap PDIP Akhirnya Mesra dengan Prabowo, Hasto: Pintu Kami Selalu Terbuka
- PDIP Terima Bantuan Dana Parpol Rp 28 M dari Pemerintah
"Partai harus masuk kampus, untuk supaya mendewasakan mahasiswa dan mencerdaskan mahasiswa bahwa pentingnya panggung politik di semua lini kehidupan," tegas Maman, saat menghadiri acara diskusi di Pascasarjana Universitas Indonesia (UI), Jumat (17/11).
"Kalau saya dulu waktu itu ya isinya idealisme, bicaranya tentang huruf. kalo sekarang, gua sebagai politisi gua ingin mengajak temen-temen supaya ikut berpartisipasi secara aktif dalam proses setiap proses kontestasi politik," katanya.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI 2019-2024 itu menyebut, gerakan mahasiswa saat ini terbentur dengan fase digitalisasi yang mengurangi hasrat gerakan. Menurutnya, gerakan mahasiswa sekarang tak diimbangi dengan penanaman literasi.
"Nah, yang situasi ini yang kebetulan dalam masuk transisi itu, pada saat itu kami udah memprediksi arah gerakan anak muda saat ini, karena tak diimbangi dengan forum-forum diskusi dan literasi nya akibat dampak digitalisasi," ujarnya.
Maman ingin partai mulai memasuki area instansi kampus untuk menghindari adanya mahasiswa yang kerap kali dijadikan objektivitas belaka atau untuk meraup suara elektoral saja.
“Saya masih ingin, partai itu harus masuk kampus. ini yang menyebabkan akhirnya adik-adik mahasiswa di semua kampus, mahasiswa hanya dijadikan objek, akhirnya kita para politisi mau maju sebagai legislatif atau calon presiden, ya kita jadikan aja kampus jadi objek. Ini yang harus kita naikkan levelnya," paparnya.Menurut Maman, pembelajaran politik harus mulai didorong segera di kampus agar mahasiswa ikut berpartisipasi. Kata dia, proses pembelajaran politik yang paling tepat adalah bergabung dengan partai politik langsung.
"Ya menurut saya, demokrasi anak muda saat ini saya ingin mendorong partai itu masuk kampus. Biarin aja ada keanggotaan sayap kampus ada ditengah-tengah BEM atau apapun itu," jelas Maman.
Dalam kesempatannya, Maman juga menyinggung dirinya sendiri, pasalnya seorang politisi harus berani berinteraksi dengan kaum akademisi dan mahasiswa, agar ruang-ruang demokrasi itu hidup.
"Politisi bukan hanya berani ke masyarakat aja, politisi juga harus berani untuk berinteraksi dengan para akademisi, para mahasiswa. Agar ruang-ruang itu hidup," pungkasnya.