Golkar soal Deklarasi Dukung Ganjar: Lebih Cepat Lebih Bagus
Ada keinginan dari PDIP untuk menggandeng Golkar berkoalisi di Pemilu 2024. Golkar tidak ada masalah bekerjasama dengan PDIP.
Ada keinginan dari PDIP untuk menggandeng Golkar berkoalisi di Pemilu 2024. Golkar tidak ada masalah bekerjasama dengan PDIP.
Wakil Ketua Umum Golkar Melchias Markus Mekeng
Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah menyebut deklarasi Partai Golkar mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dapat segera dilaksanakan. Ini menindaklanjuti pertemuan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Wakil Ketua Umum Golkar Melchias Markus Mekeng mengamini pernyataan Said. Kata dia, deklarasi dukungan itu dilakukan lebih cepat lebih bagus
"Itu ikan sepat ikan gabus, lebih cepat lebih bagus. Saya kan kadernya pak JK jadi lebih cepat lebih bagus," ujar Mekeng kepada wartawan, Jumat (28/7).
Mekeng mengakui ada keinginan dari PDI Perjuangan untuk menggandeng Golkar berkoalisi di Pemilu 2024. Golkar tidak ada masalah bekerjasama dengan PDIP.
"Secara prinsip sih nggak terlalu bermasalah kita bergabung dengan PDIP, karena kita bergabung kan sudah lama dengan PDIP, pemerintahan, zaman Pak Jokowi," jelas Mekeng.
Ia yakin tidak akan terlalu lama kerjasama antara PDIP dan Golkar terjadi. Hanya saja saat ini tim teknis akan membahas lebih detail rencana kerjasama tersebut.
Termasuk membahas siapa calon wakil presiden yang akan mendampingi Ganjar Pranowo. Serta membahas pembagian kekuasaan di kursi kabinet.
"Kita dibentuk tim teknis ini untuk bicara lebih detail lah nanti gimana wapresnya, gimana menteri-menterinya gimana kabinet di parlemennya gimana, ya ke depannya lah supaya kita tidak ribut nanti pada saat udah, ada kesepahaman dulu," papar Mekeng.
Apabila kesepakatan antar tim teknis disepakati pimpinan partai maka kerjasama PDIP dan Golkar bisa terjadi.
"Namanya kerja sama, kalau kerja sama kesepakatan kedua belah pihak. Apa yang disepakati ya kita harus duduk dulu, kan Ibu Mega maunya mengatakan ini kerja sama kalau koalisi itu lebih besar, lebih dalam lagi kalau ini kerja sama," jelas Mekeng.
Sementara, Golkar terbuka mengusulkan nama di luar Airlangga sebagai calon wakil presiden. Salah satu nama yang berpeluang adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Kita akan cari kesepakatan yang penting kalau disodorkan kita bisa menang, kita nyodorin kalau nggak menang jug percuma. Kita harus hitung-hitungan kalau sodori ini gimana, ini gimana," jelas Mekeng.