Golkar Tegaskan Tak Ada Dorongan untuk Koalisi dengan Gerindra
Seluruh kader Partai Golkar sudah menyerahkan keputusan di Pilpres 2024 kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Seluruh kader Partai Golkar sudah menyerahkan keputusan di Pilpres 2024 kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Golkar Tegaskan Tak Ada Dorongan untuk Koalisi dengan Gerindra
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Melchias Marcus Mekeng menegaskan, jika tidak ada dorongan agar Golkar bergabung dengan Gerindra.
Dia menyebut, pernyataan itu hanya individu.
"Enggak ada (Golkar gabung Gerindra), itu kan pendapat pribadi bukan pendapat institusi. Jadi itu mungkin omongan-omongan di setelah munas kan ngopi bareng jadi itu bukan statment resmi," kata Mekeng saat dihubungi merdeka.com, Selasa (1/8).
Dia menegaskan, jika seluruh kader Partai Golkar sudah menyerahkan seluruh keputusan kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, untuk menentukan langkah politik di 2024.
"Tentunya mereka harus mendengarkan hasil pembicara ketua umum dengan koalisi. Tidak mereka langsung membuat statment begitu. Jadi belum ada itu statment itu," ujarnya.
Mekeng menyebut, terakhir komunikasi Partai Golkar dengan PDIP. Bahkan, keduanya akan membentuk tim teknis.
Namun, dia mengatakan antara PDIP dengan Golkar belum ada keputusan terkait langkah politik di 2024.
"Masih berproses lah, kita tunggu saja kalau sekarang masih prematur untuk disampaikan itu. Semua masih proses, namanya kerja sama harus menguntungkan kedua belah pihak ini kan kerja sama politik," jelas Mekeng.
Ketua DPD 1 Golkar Kalimantan Barat Maman Abdurrahman menegaskan, seluruh ketua DPD 1 Partai Golkar menolak adanya wacana munaslub, untuk melengserkan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Partai Golkar.
"Pertemuan dengan 38 Ketua DPD 1 seluruh indonesia di Bali kemaren dengan Ketua Umum membicarakan terkait penolakan Munaslub," kata Maman.
Maman mengatakan, pertemuan seluruh ketua DPD 1 Partai Golkar juga membahas dorongan agar Partai Golkar bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Gerindra dan PKB.
"Juga didalam diskusi santai dan informal sebagian besar suasana kebatinan beberapa DPD 1 mendorong agar Golkar bisa berkoalisi dengan Gerindra, dikarenakan Pak Prabowo kan pernah di Golkar dan di pilpres tahun 2014 Golkar pernah berkoalisi mendukung Pak Prabowo," ungkapnya. Terlebih, kata Maman, saat ini elektabilitaa Bacapres Partai Gerindra Prabowo Subianto berada dipuncak teratas. Sehingga, Partai Golkar sudah semestinya bergabung dengan Gerindra di Pilprea 2024. "Ditambah lagi secara elektabilitas Pak Prabowo menurut kawan kawan DPD 1 Golkar cukup mentereng dan signifikan," imbuh dia.