Guruh Soekarnoputra: Konstitusi kita sudah nyeleweng
"Capres yang punya wawasan kesadaran negara kita sudah menyeleweng. (Jokowi) saya belum melihat itu," kata Guruh.
Politikus PDIP Guruh Soekarnoputra merasa prihatin dengan konstitusi saat ini yang menurutnya sudah melenceng ke ideologi liberal. Dia menilai, sejauh ini tidak ada capres yang mempunyai kesadaran tentang hal tersebut.
Guruh mengatakan, banyak ketidaksepahaman dirinya tentang para pemimpin bangsa sekarang. Khususnya terkait dengan konstitusi dan penyelewengan Pancasila sebagai dasar negara.
"Negara kita dalam keadaan memprihatinkan, punya konstitusi sekarang malah menyeleweng dari Pancasila. Induknya UUD 45 yang di amandemen Tahun 2002 banyak penyelewengan perubahan tentang struktur sistem negara berubah," jelas Guruh dalam diskusi di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (15/4).
Putra bungsu Bung Karno ini menilai, seluruh kebijakan yang ada saat ini sudah mengarah ke liberalisme. Termasuk soal pemilu yang syarat intervensi dari pihak asing.
"Semua arahnya ke liberalisme, kapitalisme termasuk dalam hal pemilu, pencapresan, individu (capres-capres) itu yang ada sepertinya langka yang punya kesadaran kita dalam keadaan segi konstitusi sudah menyeleweng," kata dia.
Guruh pun yakin ada pihak asing yang bermain untuk merusak Indonesia, sehingga negara ini sekarang berada dalam krisis.
"Tentu kalau politik kan permainan tingkat tinggi, mungkin di dalamnya ada unsur asing, negara Pancasila sendiri digoyang-goyang, UUD 45 digoyang itu semua untuk kepentingan mereka (asing). Negara kita diarahkan ke arah liberalisme," terang dia.
Sementara soal capres, dia ingin memiliki pemahaman dan sadar akan hal tersebut. Namun menurut dia, sejauh ini tidak ada calon pemimpin yang mengarah perbaikan ke sana, termasuk Capres PDIP Jokowi.
"Capres yang punya wawasan kesadaran negara kita sudah menyeleweng. (Jokowi) saya belum melihat itu. Kita kan bisa melihat dari sikap-sikapnya," pungkasnya.
Seperti diketahui, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Jokowi baru saja semalam bertandang ke rumah pengusaha Jacob Soetoyo. Di sana mereka bertemu dengan beberapa duta besar negara luar, termasuk Dubes Amerika.