Hadir di Acara Tabrak Prof!, Difabel Ini Dibantu Mahfud Akhirnya Bisa Gunakan Hak Pilih di Pemilu
Warga bernama Destares itu sebelumnya mengaku sempat mengalami penolakan di KPUD saat mengurus surat pindah untuk memilih di Yogyakarta.
Warga bernama Destares itu sebelumnya mengaku sempat mengalami penolakan di KPUD saat mengurus surat pindah untuk memilih di Yogyakarta.
- Yusril Unggah Momen Bercengkrama Akrab Saat Bertemu Mahfud MD: Persahabatan Pribadi Tak Pernah Pudar
- Ganjar-Mahfud Siapkan Pengacara Kondang Lawan Yusril hingga Otto Hasibuan Tangani Sengketa Pilpres
- Kisah Perjuangan Mahfud Sekolah di Yogyakarta, Hidup Pas-pasan hingga Tidur di Kuburan China
- Pendukung Ganjar-Mahfud jadi Korban Penganiayaan di Jateng, Ini Respons PDIP
Hadir di Acara Tabrak Prof!, Difabel Ini Dibantu Mahfud Akhirnya Bisa Gunakan Hak Pilih di Pemilu
Seorang penyandang disabilitas asal Depok, Jawa Barat, yang nyaris kehilangan hak pilihnya datang ke acara Tabrak Prof! yang berlangsung di Koat Kopi, Seturan, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (5/2.
Warga bermama Destares Iskandar itu sengaja datang untuk mengadukan masalahnya ke Mahfud MD yang hadir sebagai Cawapres 03 untuk berdialog dengan warga.
Kepada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu, Destares mengaku sempat mengalami penolakan di KPUD saat mengurus surat pindah untuk memilih di Yogyakarta. Padahal sebagai difabel, Destares sedang menjalani pengobatan di kota pelajar tersebut.
Setelah mendengar dan menjawab keluhan disabel ini, Mahfud langsung meminta timnya untuk membantu mengurus kepindahan warga tersebut.
"Bapak tetap punya hak untuk memilih dalam Pemilu, dan untuk pindah lokasi masih bisa diusahakan sampai tanggal tujuh Februari, besok tim saya akan membantu bapak," ujar Mahfud yang disambut suka cita oleh Destares.
Hari Selasa (6/2) ini, warga Depok tersebut mengirimkan ucapan terima kasih kepada Mahfud karena sudah membantunya dalam pengurusan pindah tempat mencoblos.
Berkat pendampingan dari tim Mahfud, Destares pada tanggal 14 Februari nanti bisa memilih di wilayah KPU Sleman.
"Kepada Prof Mahfud MD saya ingin mengucapkan terima kasih karena berkat bapaklah saya akhirnya kembali mendapatkan hak pilih saya di Pemilu ini, dibantu oleh tim bapak, murid-murid bapak yang betul-betul luar biasa membantu saya," kata Destares.
Destares sebelumnya mengungkapkan sudah sempat putus asa dan ingin melepas hak konstitusionalnya pada Pemilu 2024. Sebab, dia menilai tidak bisa memilih karena sedang sakit dan tidak berada di kota asalnya, Depok.
Tapi, berkat bantuan Tim Animasi, pada Pemilu kali ini dia tetap bisa memberikan hak suaranya. Tim Animasi (Anak Ideologis Mahfud MD se-Indonesia) merupakan murid-murid Mahfud yang berasal dari Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Mereka mendampingi Destares mengurus surat pindah memilih di KPU Sleman.
Itu sebabnya, warga penyandang disabilitas ini menyampaikan ucapan terima kasih kepada Cawapres pasangan Ganjar Pranowo itu.
"Saya mengucapkan terima kasih sekali kepada bapak dan tim bapak yang luar biasa sekali dalam menolong saya, saya merasa bahagia karena hak konstitusional saya, saya dapatkan lagi, dan saya bisa mengikuti pemilu di Daerah Istimewa Yogyakarta di Sleman, ini buktinya," ujar Pak Ides.
Destrates juga mengucapkan terima kasih karena diberi jaket bomber khas paslon 3 oleh Mahfud MD kepadanya di akhir acara Tabrak Prof! tersebut.
"Jadi, bapak, terima kasih sekali atas jasa bapak dan murid-murid bapak, mudah-mudahan perjuangan kita menghasilkan, karena jujur saya dari dulu adalah pengagum bapak. Walau bapak tidak mengenal saya sebelumnya yang membuat saya terharu, bapak memberi saya jaket, itu luar biasa pak," kata Pak Ides.
Koordinator Animasi, Hanif Muhammad menjelaskan, Destrates sebelumnya sakit stroke dan tumor sehingga diminta berobat ke Yogya. Ia sudah pernah menjalani rawat inap di RS Bethesda dan di RS Sardjito, bahkan pengobatan terakhir dijalani baru Desember lalu.
"Alhamdulillah, formulir A5 pagi tadi sudah dapat, Pak Destares bisa memilih nanti di TPS 15, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, DIY," ujar Hanif.