Hadiri Haul Akbar di Madura, Prabowo Klaim Sejak Muda Sudah Dekat Ulama
Prabowo menceritakan dirinya sudah lama dekat dengan para ulama, kiai dan habaib sejak masih muda dan menjadi prajurit TNI.
Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menutup rangkaian kegiatannya di Jawa Timur dengan menghadiri undangan Haul Akbar Masyayikh dan Habaib se-Madura di di Lapangan Mbak Tutut, Lengser, Camplong, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, Selasa (26/2) malam.
Dalam kesempatan itu, Prabowo menceritakan dirinya sudah lama dekat dengan para ulama, kiai dan habaib sejak masih muda dan menjadi prajurit TNI.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi keponakan Prabowo Subianto? Selain itu, ternyata Tommy masih memiliki hubungan keluarga dengan Prabowo, sebagai keponakan.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
"Saya sejak usia muda dekat dengan kiai. Karena saya dulu prajurit, prajurit itu harus siap mati untuk negara bangsa dan rakyat. Jadi kalau orang mau menghadapi maut ya harus menghadap kiai minta doa. Jadi saya dekat sama ulama bukan saat ini saja tapi memang sudah lama," ungkap Prabowo.
Mantan Pangkostrad itu protes bila dirinya dianggap sebagai kelompok radikal karena kedekatannya dengan para ulama. Padahal, kata Prabowo, Islam di Indonesia sangat menghargai perbedaan dan selalu memberikan rahmat bagi semua golongan.
"Jadi ada yang bilang Prabowo dekat sama ulama, Prabowo radikal. Islam di Indonesia itu tidak radikal, Islam di Indonesia itu Rahmatan Lil Alamin, ustaz-ustaz saya, kiai-kiai saya dan habaib-habaib saya mengajarkan bahwa Islam di Indonesia melindungi semua suku semua agama semua etnis. Dan kita tidak boleh mengujar kebencian," tegasnya.
Prabowo mencontohkan bukti Islam di Indonesia menghargai semua golongan dari 17 butir yang ia tandatangani dalam perjanjian yang dibuat oleh ijtima ulama kedua. Dalam poin ke 17 berbunyi tidak ada yang merugikan kelompok, agama, etnis maupun ras lain yang hidup di Indonesia.
"Karena itu waktu saya dipercaya oleh ijtima ulama yang pertama dan kedua dan diminta tandatangan 17 butir itu, tidak ada yang tidak sesuai dengan kepentingan seluruh rakyat Indonesia. Bahkan tiap butir itu menghormati setiap semua agama, suku, ras dan kelompok etnis. Pihak yang salah pun kita hormati. Kalau kita percaya pasti ada kebaikan di semua pihak, mudah-mudahan dia kembali ke jalan yang benar," ucap dia.
Doa Putra Mbah Moen
Pada acara itu dihadiri putra dari ulama sepuh asal Jawa Tengah Hadrotus Syaikh KH Maimoen Zubair yakni KH Najih Maimoen Zubair. Dalam kesempatan itu, Najih meminta kepada seluruh rakyat Indonesia untuk tidak salah dalam memilih pemimpin pada Pemilu 2019 mendatang.
Dia menegaskan, seluruh umat Islam dan seluruh rakyat Indonesia untuk ikut berjuang bersama memenangkan paslon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga.
"Ingat, kita semua umat Islam di Indonesia jangan sampai salah pilih pemimpin pada tanggal 17 April besok. Kita harus berjuang bersama Prabowo-Sandi. InsyaAllah Indonesia mendapatkan pemimpin yang baik, yang amanah, yang membuat Indonesia sejahtera," tegas pria yang akrab disapa Gus Najih itu.
Menurutnya, banyak kiai dan ulama di Indonesia yang telah diberi petunjuk oleh Allah SWT setelah bertahajud dan bermunajat memohon petunjuk untuk memilih pemimpin yang terbaik bagi bangsa dan negara Indonesia. Hasilnya, tak sedikit para kiai tersebut yang menyatakan bahwa sosok Prabowo Subianto adalah orang yang tepat.
"Kiai Thaifur Ali Wafa diberi petunjuk oleh Allah, bahwa kalau Indonesia dipimpin oleh Pak Prabowo maka Indonesia bisa sakinah diturunkan oleh Allah, Indonesia diberi ketenangan oleh Allah, tapi kalau bukan Prabowo maka menjadi kocar kacir dan babak belur," ungkapnya.
Dia menuturkan, bahwa ayahnya yakni Hadrotus Syaikh KH Maimoen Zubair selama ini kerap mendoakan Prabowo Subianto untuk memimpin bangsa dan negara Indonesia. Bahkan, petunjuk dari Allah SWT untuk memilih paslon 02 semakin terlihat dengan adanya segala upaya dari pesaingnya yang selalu digagalkan oleh Allah SWT.
"Segala upaya paslon 01 yang dipaksakan tapi semua digagalkan oleh Allah SWT, bahkan ayah saya mendoakan bapak Prabowo beberapa kali. Beberapa kali loh," ungkapnya.
Gus Najih mengungkapkan rasa gembiranya lantaran para kiai, ulama dan habaib telah bersatu untuk memenangkan seorang pemimpin yang dipilih oleh para ulama yakin Prabowo Subianto. Dia berharap Prabowo bisa mengemban amanah yang telah diberikan oleh para ulama.
"Inilah kegembiraan saya, bahwa persatuan Islam sudah terlihat, dan kita harapkan Pak Prabowo memegang amanah ini, amanah para habaib ulama dan kiai. Ulama-ulama alhamdulillah sudah mendukung mereka istikharah. Allahu Akbar Prabowo-Sandi Presiden dan Wakil presiden. Indonesia menang umat senang, Indonesia Jaya masyarakat Indonesia hidup tenang," tutupnya.
Baca juga:
Jika Terpilih, Prabowo Bakal Bawa Pulang Habib Rizieq Pakai Pesawat Pribadi
Bertemu Kiai di Madura, Prabowo Diberi Baju Sakera
KPU Tetapkan Debat Capres Pamungkas Digelar 13 April
Prabowo-Sandi Siapkan Kartu 'Sakti' Tandingan Milik Jokowi
Prabowo Ingin Lihat Rakyat Indonesia Sejahtera Sebelum Meninggal Dunia