Hidayat Nur Wahid Kritik Pemilu Serentak, Kampanye Terlalu Panjang Tidak Produktif
Anggota DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mengusulkan Pemilu ke depan diselenggarakan dalam tiga tahapan. Hal ini sebagai alternatif dari Pemilu serentak 2019 yang dirasa tidak efisien.
Anggota DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mengusulkan Pemilu ke depan diselenggarakan dalam tiga tahapan. Hal ini sebagai alternatif dari Pemilu serentak 2019 yang dirasa tidak efisien.
"Kalau yang saya usulkan nanti Pemilu ada tiga jenis," kata Hidayat di Ruang Sidang Paripurna DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (8/5).
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Apa yang dilakukan Kolonel Nur Wahyudi di upacara HUT RI di IKN? Penampilan mantap Nur Wahyudi saat upacara HUT RI di IKN menarik perhatian banyak orang. Ia dinilai berhasil melaksanakan tugas yang cukup berat.
-
Siapa Farida Nurhan? Inilah salah satu sudut rumah Farida Nurhan di kampung halamannya, yaitu di Kota Lumajang. Rumah ini tampak sangat jauh dari citra tajir melintir dan popularitasnya sebagai seorang food vlogger yang dikenal.
-
Kapan Choirul Huda meninggal? Ia bertabrakan dengan rekan satu timnya pada Liga 1 2017 silam saat melawan Semen Padang.
-
Siapa saja yang akan bersaing dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta? Ridwan Kamil yang berduet dengan Suswono akan menghadapi pasangan Pramono Anung - Rano Karno serta Dharma Pongrekun - Kun Wardana.
Tiga jenis Pemilu usulan Hidayat yakni pemisahan antara Pilpres, Pemilu Legislatif dan Pilkada. Menurutnya cara ini akan lebih efisien dibandingkan Pemilu serentak.
"Menurut saya akan lebih baik juga dari sisi kualitas Pemilu dan kualitas hasil Pemilu," terangnya.
Mantan ketua MPR ini juga menganggap bahwa Pemilu serentak justru mengkaburkan fokus pengawasan kepada para Calon Legislatif. Mata publik semuanya tertuju pada Pilpres, sedangkan Pileg terabaikan. Padahal menurutnya peran anggota dewan ini tidak kalah penting dibandingkan dengan presiden.
"Padahal dalam konteks demokrasi, eksekutif dan legislatif itu sama pentingnya," ujar Hidayat.
Meskipun diselenggarakan dalam tiga kali, Hidayat Nur Wahid tidak menyarankan ketiganya diselenggarakan di tahun yang sama. Ia mengusulkan supaya hanya Pilpres dan Pileg saja di tahun yang sama.
"Tidak boleh dalam satu tahun bersamaan, kalau Pileg dan Pilpres bisa mengacu pada pola yang lama, itu kan selisihnya sebulan atau tiga bulan. Kalau Pilkada nanti di tahun yang berbeda," tuturnya.
Ia juga mengkritik lamanya masa kampanye dalam Pemilu kali ini. Menurutnya idealnya masa kampanye bisa dilakukan hanya dalam sebulan atau dua bulan.
"Itu kampanye terlalu panjang juga tidak produktif, selain itu amat-sangat menyita waktu dan menyita anggota DPR dan DPRD yang mestinya mereka masih fokus di DPR atau DPRD sudah harus kampanye. Sehingga kerja kita di DPR juga terganggu," katanya.
Menurutnya, tujuan Pemilu serentak yang pada awalnya untuk menghemat anggaran justru malah tidak tercapai. Menurutnya biaya nonmateril Pemilu serentak justru lebih besar, seperti kematian ratusan para petugas KPPS.
(mdk/cob)