Hidayat sebut tak masalah menteri PKS turun jadi wali kota
"Dulunya Pak Nur Mahmudi bidang kehutanan misalnya, tapi jadi wali kota itu ya presiden di kota itu," kata Hidayat
Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ) mulai menggodok para kader terbaiknya untuk diusung sebagai calon wali kota Depok pada Pilwalkot 2015. Ada tiga nama yang dimunculkan seperti Tifatul Sembiring , Mohamad Sohibul Iman dan istri Nur Mahmudi Ismail , Nur Azizah.
Anggota Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan, nama-nama tersebut muncul atas usulan dari DPD PKS Depok. Dia menegaskan, belum ada keputusan partai untuk menunjuk siapa yang bakal diusung nanti.
"Jadi saya kira itu adalah aspirasi dari DPD kota Depok kemudian dikanalisasi oleh DPD dan kemudian disampaikan ke DPW. Tapi kemudian ini masih sangat awal," ujar Hidayat di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (26/8).
Oleh karena itu, kata Hidayat, wajar jika Tifatul menolak untuk diusung, karena pihaknya juga pasti akan mendengarkan kesediaan para kandidat untuk dicalonkan.
"Kalau menurut saya ini bukan masalahnya gengsi enggak gengsi, naik atau turun. Ini semuanya adalah dalam konteks penugasan dari partai. Dan PKS jelas merupakan partai kader. Kader-kader PKS terbiasa ditugaskan di mana saja, kalau DPD menyetujui. Itu kan tetep harus ada pemilihan di tingkat Depok," tegas Hidayat.
Dia menjelaskan, soal nama yang pantas akan direkomendasikan oleh DPD, lalu ke DPW kemudian masuk ke DPP PKS . Selanjutnya, akan dilakukan pemilihan oleh para petinggi partai, siapa yang layak dan ditunjuk jadi cawalkot Depok nanti.
"Kalau di kita namanya pemira, pemilihan raya. Tentu dari 7 kandidat itu oleh warga PKS di Depok siapa yang dimenangkan. Kalau yang menang bukan Pak Tifatul ya sudah. Kalau yang dimenangkan Pak Tifatul ya risiko," imbuhnya.
Menurut dia bukan masalah jika seorang menteri turun jabatan menjadi wali kota. Hal itu pun sudah terjadi pada Wali Kota Depok sekarang Nur Mahmudi Ismail yang dulu adalah Menteri Kehutanan.
"Dulunya Pak Nur Mahmudi bidang kehutanan misalnya, tapi kalau jadi wali kota itu ya presiden di kota itu. Segala-galanya bisa dibuat untuk mewujudkan visi misi sebagai wali kota. Buat saya beliau presiden di kota Depok," tutur dia.
Begitu juga soal nama istri Nur Mahmudi yang muncul, dia menambahkan, hal ini merupakan usulan dari kader PKS . Dia membantah akan mendirikan dinasti di Depok karena mencalonkan Nur Azizah.
"Sekali lagi ini menurut saya ini bukan kemauannya Pak Nur Mahmudi. Ini kan usulan nama-nama yang diusulkan oleh anggota PKS di Depok. Jadi kalau Pak Nur Mahmudi yang mengusulkan yang lain enggak ya enggak masuk," tambah dia.
"Itu kan karena usulan dari anggota PKS Depok. Jadi kalau Pak Fadjroel (Rachman) mengatakan atau sebagian mengatakan ini bagian dari dinasti. Dinasti kalau yang mengusulkan Pak Nur Mahmudi dan dimenangkan. Ini kan yang mengusulkan bukan Pak Nur Mahmudi tapi anggota PKS di sana," pungkasnya.