Hoaks karena oposisi tak kredibel, NasDem contohkan kebijakan Jokowi yang dikritik
Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate mengatakan memang tak jarang hoaks yang ada di Indonesia terjadi karena ucapan dari elite partai politik. Sebab, kata dia, tak jarang partai politik mengingkari apa yang telah disepakati baik dengan pemerintah dan DPR.
Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate mengatakan memang tak jarang hoaks yang ada di Indonesia terjadi karena ucapan dari elite partai politik. Sebab, kata dia, tak jarang partai politik mengingkari apa yang telah disepakati baik dengan pemerintah dan DPR.
"Kebijakan presiden yang dikritik, kebijakan presiden semua dari perspektif oposisi yang enggak betul lah itu yang dimaksudkan dengan hoaks itu," kata Johnny saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (9/3).
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Apa yang Soeharto katakan tentang berita hoaks yang mengarah ke Tapos? Memberitakan dengan tujuan negatif, karena mereka tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya dari Tapos ini," jelas Soeharto dikutip dari akun Instagram @jejaksoeharto. Karena memikirkan ini peternakan dari Presiden, padahal bukan peternakan Presiden, ini sebenarnya punya anak-anak saya yang saya mbonceng untuk mengadakan riset dan penelitian," kata Soeharto menambahkan.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
Dia mencontohkan, dalam hal utang negara beberapa partai politik baik koalisi, oposisi dan pemerintah sudah memiliki kesepakatan. Tetapi saat utang negara sudah disetujui nyatanya banyak partai politik yang mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke media.
"Yang dibicarakan utang luar negeri hampir Rp 4000 triliun siapa yang setujui utang luar negeri? Yang menyetujui itu pemerintah dan DPR. Pemerintahnya Presiden melalui Menteri Keuangan. DPR nya semua fraksi yang ada di DPR termasuk yang oposisi itu setuju. Keluarlah kita punya postur APBN dengan postur defisitnya sebesar setiap tahun di bawah tiga persen," ungkapnya.
"Dia setujui tapi pada saat keluar, bilang ini utang yang besar enggak benar ini Presiden. Lu yang enggak benar bilang Presiden yang enggak benar, kan itu disetujui bersama. Nah ini hoaks bukan," katanya.
Anggota Baleg DPR itu pun mengimbau pada seluruh masyarakat untuk tidak lagi menyebarkan berita bohong agar demokrasi Indonesia berkualitas.
"Yang dimaksudkan jangan mengatakan yang tidak benar sebagai kebenaran itu yang maksud dengan marilah kita jaga demokrasi kita ini supaya lebih berkualitas," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Sekjen PSI Raja Juli Antoni menuding hoaks menjamur karena Indonesia tak punya partai oposisi yang kredibel. Dia menilai partai oposisi gagal menawarkan kebijakan alternatif.
"Hoaks ada karena kita tidak punya oposisi kredibel. Tidak ada policy alternatif. Mainkan isu primordial saja. Yang setuju RT," katanya dikutip merdeka.com dari akun twitter miliknya, Kamis (8/3).
"Tesis utama kami, hoaks menjamur karena Indonesia tak punya partai oposisi yang kredibel, oposisi gagal menawarkan policy alternatif".
Baca juga:
Hoaks marak karena oposisi tak kredibel, PKS sebut cara berpikir amatir
Hoaks karena oposisi tak kredibel, Ketum PAN sebut PSI sedang cari panggung
Hoaks karena oposisi, Fadli Zon minta Sekjen PSI belajar dasar-dasar ilmu politik
Penyebar berita hoaks untung ratusan dollar dari Google
Ini wajah peretas ribuan akun Facebook untuk sebarkan berita hoaks