Ilham Habibie Ungkap Kriteria Cawagub Pendamping di Pilgub Jabar, Ini Sosok yang Dicari
Ilham Akbar Habibie mengungkap kriteria wakil yang diinginkannya untuk maju dalam Pilgub Jabar.
Meski begitu, langkahnya mengikuti kontestasi poltik Pilgub Jabar akan ditentukan kesepakatan partai lain
- Ungkap Sinyal Dukungan PKB dan PKS, Ilham Habibie Tak Gentar Lawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar
- Ilham Habibie Sambangi DPP PKS, Cari Pendamping di Pilkada Jabar?
- Banyak yang Kaget, Ternyata Ini Awal Mula NasDem Kepincut Ilham Habibie untuk Diusung jadi Cagub Jabar
- Alasan Ilham Akbar Habibie Terjun Politik Maju Pilgub Jabar
Ilham Habibie Ungkap Kriteria Cawagub Pendamping di Pilgub Jabar, Ini Sosok yang Dicari
Ilham Akbar Habibie mengungkap kriteria wakil yang diinginkannya untuk maju dalam Pilgub Jabar. Ia berharap pendampingnya adalah orang sunda.
Ilham sendiri mengaku tidak asing dengan Jawa Barat meski lahir dan besar hingga berkarir di Jerman dan pernah menetap di Amerika Serikat. Setelah lebih dari 30 tahun berada di luar negeri, ia akhirnya menetap di Indonesia.
“Setelah dari luar negeri, saya tinggal di Bandung, bekerja di Indonesia dan ngajar di ITB. Saudara saya banyak di Jawa Barat. Jadi saya tidak asing dengan Jawa Barat,” jelas dia.
Namun, untuk urusan pendampingnya di Pilgub Jabar, Ilham memprioritaskan figur orang sunda dengan kemampuan politik yang baik, mau itu berlatar belakang artis, akademisi atau agamis.
“Kriterianya kalau menurut saya yang sangat penting adalah dia orang sunda. Ada yang bilang ke saya artis, agama, saya kira kita lihat nanti, tapi yang jelas alangkah baiknya dia orang sunda,”
ucap Ilham di Bandung, Sabtu (29/6).
merdeka.com
“Karena yang bersangkutan akan lebih mengerti hal-hal yang lebih mendalam daripada saya sendiri, karena saya masih harus banyak belajar, biarpun saya sudah lama di sini tapi saya tetep saja banyak hal-hal kultural. Jadi pendampingnya alangkah baiknya orang sunda, menurut saya,” dia melanjutkan.
Meski begitu, langkahnya mengikuti kontestasi poltik Pilgub Jabar akan ditentukan kesepakatan partai lain yang saat ini masih dalam penjajakan untuk diajak berkoalisi.
NasDem, partai yang mengusungnya hanya memiliki 8 kursi di DPRD Jabar. Sedangkan ambang batas minimal untuk bisa maju dalam Pilgub Jabar adalah 24 kursi. Untuk bisa melengkapi kekurangannya, partai Pimpinan Surya Paloh ini harus berkoalisi.
Ketua DPW Partai NasDem Jabar Saan Mustopa mengaku sudah mulai menjajaki komunikasi berkolaisi dengan sejumlah partai, seperti PKS, PKB dan Gerindra. Ilham pun mulai diundang di acara PDIP dan PPP.
"Intensitas dengan PKS, PKB itu baik di provinsi maupun level pusat itu relatif intensif. Dengan Gerindra juga kita komunikasi. Golkar mungkin di level Kabupaten Kota sih kita komunikasi ya," jelas Saan.
Beberapa partai yang disebutkan Saan itu sudah memiliki figur yang akan diusung. Artinya, nasib Ilham untuk bisa maju di Pilgub masih belum pasti.
Disinggung mengenai hal ini, Ilham berharap komunikasi dengan partai lain bisa bermuara dengan kesepakatan koalisi.
Dia tetap menargetkan tetap bisa menjadi calon gubernur. Namun, semua itu akan disesuaikan dengan hasil koalisi yang diharapkan keputusannya bisa didapatkan dalam waktu dekat.
“Saya kira pada prinsipnya saya berkeinginan tentu Jabar 1, itu jelas. Dalam diskusi yang sedang dan akan dilakukan dengan partai-partai pengusung lainnya, saya kira diketahui bahwasanya kita intensif dengan PKS,” jelas Ilham.
“Kita belum kesepakatan final, kita masih harus lewat proses dan diharapkan dalam beberapa minggu ke depan kita akan lihat hasilnya. Bagaimana nanti siapa yang akan menjalankan apa, saya kira adalah bagian dari proses itu. Saya tidak bisa mengawali hasilnya, tapi sekali lagi saya tentu berkeyakinan berkeinginan sebagai Jabar 1, tapi proses itu harus kita lalui,” terang dia.
“Kalau itu (menjadi wakil gubernur) adalah hasil dari proses, saya siap, kalau itu hasil dari proses,” jelas Ilham.
Di sisi lain, Ilham mengaku segera mengintensifkan berkeliling ke semua daerah di wilayah Jawa Barat untuk bertemu dan menyerap aspirasi dari Masyarakat. Proses ini pun bagian dari tugas yang diberikan oleh NasDem dalam rangka mengakselerasi tingkat pengenalan.
“Sudah dimulai sebetulnya, tapi memang harus diintensifkan lagi, belum cukup tapi sudah dimulai,” pungkasnya.