Ingin Pilpres Minimal Tiga Calon, NasDem Siap Koalisi dengan Partai Manapun
Dia mengungkapkan, NasDem sendiri tidak mempersoalkan dengan partai politik mana akan berkoalisi.
Ketua DPP Partai NasDem Saan Mustopa menilai, Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akan lebih baik jika diikuti lebih dari dua pasang calon presiden (capres). Saan meyakini, penyelenggaraan akan lebih baik jika jumlah capres minimal tiga pasang.
"Belajar dari dua kali penyelenggaraan Pilpres 2014 dan 2019 yang hanya diikuti dua pasang Capres, menimbulkan efek negatif dengan terjadinya polarisasi di masyarakat. Jika lebih dari dua pasang capres, memungkinkan masyarakat punya banyak alternatif pilihan," terang Saan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/6).
-
Apa yang dilakukan Partai Golkar dalam Pilpres 2024? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Dia menyebut, Partai Golkar telah bekerja keras.
-
Apa yang akan dilakukan NasDem terkait keputusan Anies mengenai Pilgub Jakarta 2024? Jadi apapun keputusan Mas Anies kita support, karena beliau adalah aset politik di dalam baik Jakarta maupun nasional. Kita tunggu lah bagaimana sikap Mas Anies sendiri," pungkasnya.
-
Apa yang dikatakan Sekjen Golkar tentang arah koalisi di Pilpres 2024? Sekjen Golkar menambahkan, di akhir pertemuan, Airlangga memakaikan jaket kuning loreng kepada seluruh ketua dewan. Jaket kuning loreng ini juga yang dikenakan seluruh Ketua DPD Tingkat I Partai Golkar saat bertemu Airlangga di Bali.
-
Apa keputusan yang diambil Partai Golkar terkait Pilpres 2024? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Kapan Pilpres 2024 akan diselenggarakan? Lalu apakah pemilu tahun 2024 ini membuat sejarah baru atau akan meneruskan tradisi lama bahwa the next presiden tahun lahirnya tak pernah lebih tua dari presiden sebelumnya.
-
Siapa yang dilarang terlibat dalam sengketa pilpres 2024? Juru Bicara Mahkamah Konstitusi (MK) Fajar Laksono menegaskan, sidang perdana sengketa pilpres 2024 yang akan digelar perdana esom hari hanya dihadiri depalan hakim MK tanpa Anwar Usman. Hal tersebut lantaran, paman dari calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka itu melakukan pelanggaran etik yang diputuskan oleh Majelis Kehormatan MK (MKMK). Sehingga, Anwar Usman dilarang terlibat dalam menghadapi sengketa pilpres 2024.
Wakil Ketua Komisi II DPR RI itu menjelaskan, secara matematis dengan ambang batas 20 persen, Pilpres 2024 sangat memungkinkan menghadirkan tiga pasang capres. "Jika asumsi presidential threshold 20 persen itu bisa menghadirkan lima pasang, sehingga jika tiga pasang capres sangat memungkinkan," kata Saan.
Dia mengungkapkan, NasDem sendiri tidak mempersoalkan dengan partai politik mana akan berkoalisi. "Dengan parpol mana pun, NasDem tidak masalah dalam berkoalisi. Yang terpenting bagi NasDem memiliki kesamaan visi dan komitmen kebangsaan yang sama," ujarnya.
Saan juga mengatakan, untuk mendapat calon pemimpin pada 2024, NasDem berencana akan menggelar konvensi capres. Lewat proses rekrutmen secara terbuka, lanjut Saan, nantinya konvensi akan menghasilkan pemimpin yang bisa dipertanggungjawabkan kepada publik.
"Selain bertanggung jawab kepada publik, publik juga bisa terlibat dari awal. Bukan hanya ketika sudah ada pasangan capres," tegas sekretaris Fraksi NasDem DPR RI itu.
"Melalui konvensi, kita ingin melahirkan calon presiden dan kelak jadi presiden memiliki komitmen kebangsaan yang kuat, kapabilitas yang sangat memadai, dan melanjutkan kepemimpinan sebelumnya terkait berbagai kebijakan dan program," pungkas Saan.
Baca juga:
Canda Yasonna ke Politikus Demokrat: Kalau Bosnya Pak Benny Masih Lama Jadi Presiden
Bambang Pacul Kecewa Rekamannya Soal Puan Cawapres dan Analogi Teh Botol Tersebar
Guyonan Ganjar Soal Puan Diibaratkan Teh Botol Sosro: Silakan Diminum di Depan
AHY: Otot Politik Kita Makin Kuat
Chemistry Megawati-Prabowo dan Peluang Koalisi 2024
Survei: Sandiaga Menteri Paling Layak Maju Pilpres 2024, Disusul Erick Thohir