Ini Kata Gibran soal Puan Sindir Perilaku Kader Tak Junjung Tinggi Etika Politik
Putra Presiden Jokowi itu menanggapi santai sindiran pedas dari putri Megawati Soekarnoputri.
Putra Presiden Jokowi itu menanggapi santai sindiran pedas dari putri Megawati Soekarnoputri.
- Tak Ada Jokowi dan Gibran, Ini Susunan Lengkap Kepengurusan Partai Golkar era Bahlil Lahadalia
- Pidato di Munas Golkar, Jokowi Sapa Wapres Terpilih Tanpa Sebut Nama Gibran
- Gibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar
- Ganjar Sowan ke Pesantren di Garut yang Dikunjungi Jokowi pada Pilpres 2014
Ini Kata Gibran soal Puan Sindir Perilaku Kader Tak Junjung Tinggi Etika Politik
Wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menanggapi santai sindiran pedas Ketua DPP Puan Maharani terhadap kader yang tidak menjunjung tinggi etika politik dan tak disiplin.
Wali Kota Solo itu justru mengucapkan terimakasih karena sudah diberi masukan.
"Oh siap, terimakasih untiuk masukannya, nggih (ya)," ujar Gibran saat ditemui wartawan seusai membuka acara pameran BUMN-UMKN Great Sale di Solo Paragon Lifestyle Mall, Kamis (30/5).
Secara khusus Gibran juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Puan Maharani dan para pimpinan partai berlambang kepala banteng moncong putih.
"Terimakasih untuk mbak Puan dan pimpinan pimpinan partai. Terimakasih ya," ujarnya.
Sebelumnya, Puan Maharani sempat menangis saat membaca salah satu poin rekomendasi rakernas ke-V PDIP, Minggu 26 Mei 2024 di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Utara.
Poin itu berisi kemenangan partai banteng moncong putih di pemilihan legislatif tiga kali berturut-turut.
Semula, Ketua DPR ini berterimakasih kepada seluruh rakyat yang telah memberikan dukungan kepada paslon 03 Ganjar-Mahfud. Sesudahnya, Puan tampak menangis terharu karena partainya kembali menang di pileg
Puan pun tidak kuasa mengungkapkan kesedihannya saat menyebut perilaku kader yang tidak menjunjung tinggi etika politik dan tak disiplin. Di sini, Puan terlihat sesekali mengusap air matanya.
"Sehubungan dengan adanya perilaku kader partai yang tidak menjunjung tinggi etika politik, tidak berdisilin, dan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan Ideologi partai, serta melakukan pelanggaran konstitusi dan demokrasi, Rakernas V Partai menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia," tuturnya.
Puan mengatakan, PDIP mesti menyempurnakan sistem rekrutmen dan kaderisasi agar penyimpangan kader seperti Pemilu 2024 tidak kembali terulang.
"Selanjutnya, Rakernas V partai merekomendasikan untuk menyempurnakan sistem rekrutmen, pelatihan, kaderisasi, dan penugasan partai, agar apa yang terjadi dengan penyimpangan perilaku kader pada Pemilu 2024 tidak terulang kembali," tukasnya.