Ini prediksi Indo Barometer soal tiga nama kuat PDIP untuk Pilgub Jabar
Lembaga Survei Indo Barometer memprediksi tiga yang berpotensi diusung PDI Perjuangan sebagai bakal calon Gubernur Jawa Barat adalah Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mantan Kapolda Jabar Anton Charliyan, dan Sekretaris Daerah Jabar Iwa Karniwa. Prediksinya, kader PDIP disiapkan untuk menjadi pendamping calon gubernur.
Lembaga Survei Indo Barometer memprediksi tiga yang berpotensi diusung PDI Perjuangan sebagai bakal calon Gubernur Jawa Barat adalah Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mantan Kapolda Jabar Anton Charliyan, dan Sekretaris Daerah Jabar Iwa Karniwa.
"Tiga nama itu didapatkan dari berbagai berbagai sumber, jaringan di elit politik dan telusuran di media. Kesimpulannya ada tiga nama itu," kata Perwakilan Indo Barometer Hadi Suprapto R dalam acara 'Peta dan Profil Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar 2018' di Hotel Aston Braga, Jalan Braga, Kota Bandung, Jumat (3/11).
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
-
Kenapa PDIP Jabar sangat menginginkan Anies diusung untuk Pilkada Jabar? Kami di Jawa Barat tentunya sangat mempunyai keinginan Pak Anies diusung di Jawa Barat. Kami menilai bahwa yang sudah mengerucut pada akhirnya bubar itu karena ada tangan-tangan dari luar yang tidak menghendaki Pak Anies diusung di Jabar,” dia melanjutkan.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Apa yang dimaksud dengan Pilkada? Pilkada adalah proses demokratis di Indonesia yang memungkinkan warga untuk memilih pemimpin lokal mereka, yaitu gubernur, bupati, dan wali kota beserta wakilnya.
Menilik tiga nama tersebut, tidak ada satupun nama kader PDIP yang muncul. Prediksinya, kader PDIP disiapkan untuk menjadi pendamping calon gubernur.
"PDIP masih bimbang. Tapi kalau salah satu nama ini jadi (calon gubernur), wakilnya disiapkan dari kader," ujarnya.
Dari sisi elektabilitas ketiga nama itu, mereka masih kalah jauh di bawah dua nama kuat yakni Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar. Hadi memprediksi, untuk mengakalinya, PDIP akan mengajak partai Hanura menambah kekuatan meskipun bisa menjadi partai tunggal yang mengusung calon gubernur dan wakil gubernur.
"Kalau dari data masih berat. Ketiga nama itu popularitasnya masih jauh. Dedi Mulyadi yang paling baik," ujarnya.
Sebelumnya, PDI Perjuangan sudah mengantongi tiga nama untuk diputuskan dalam pencalonan Pilgub Jabar 2018 mendatang. Nama-nama tersebut mengerucut dari sembilan nama yang sebelumnya sudah mengikuti kontestasi Curah Gagasan pada Rabu 25 Oktober lalu.
"Tiga nama itu adalah tokoh yang diundang dalam hasil Curah Gagasan yang diselenggarakan akhir Oktober lalu," kata Sekretaris DPD PDIP Jabar Abdy Yuhana di Bandung, Kamis (2/11).
Sebelumnya sembilan nama cagub Jabar potensial ikut ajang Curah Gagasan PDIP, yakni Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar, Sekretaris Daerah Jabar Iwa Karniwa, Anggota DPR RI Puti Guntur Soekarnoputri, mantan Kapolda Jabar Anton Charliyan, Bupati Majalengka Sutrisno, Abdy Yuhana, Agung Suryamal dan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.
Abdy menambahkan, pada pertengahan November tersebut akan segera diumumkan untuk nantinya diambil sebagai calon yang diusung PDIP.
"Rencananya pada pertengahan November ini akan diumukan siapa yang jadinya diusung di Pilgub Jabar 2018. Ada tiga sampai empat nama yang masih digodok DPP," jelasnya.
(mdk/noe)