Isu Pelanggaran HAM Direproduksi Setiap Menuju Pilpres, Relawan: Sudah Ada Bukti Prabowo Tak Terlibat
Relawan Pendukung Prabowo menilai pelanggaran HAM menjadi isu yang selalu digaungkan menjelang pemilu untuk mengempang langkah Prabowo pada Pilpres.
Relawan Pendukung Prabowo menilai pelanggaran hak asasi manusia (HAM) menjadi isu yang selalu digaungkan menjelang pemilu untuk mengempang langkah Prabowo pada setiap Pilpres.
Isu Pelanggaran HAM Direproduksi Setiap Menuju Pilpres, Relawan: Sudah Ada Bukti Prabowo Tak Terlibat
Relawan Pendukung Prabowo menilai pelanggaran hak asasi manusia (HAM) menjadi isu yang selalu digaungkan menjelang pemilu untuk mengempang langkah Prabowo pada setiap Pilpres.
"Begini, kalau isu itu kan sebetulnya selalu menjadi isu yang di reproduksi setiap 5 tahun dan penjelasan itu juga sudah disampaikan setiap 5 tahun."
Wakil Koordinator Relawan Pendukung Prabowo, Haris Rusly Moti saat konferensi pers di Rumah Besar Relawan Prabowo 08, Jakarta, Jumat (21/7).
Karena itu, pihaknya akan bekerja meyakinkan masyarakat jika Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto merupakan sosok yang layak menjadi pemimpin di Indonesia pada 2024.
"Menghadapi Pilpres 2024 yang paling penting saat ini kami ingin meyakinkan kepada rakyat bahwa kita harus memilih pemimpin yang mengerti kondisi politik yaitu Prabowo Subianto."
Wakil Koordinator Relawan Pendukung Prabowo, Haris Rusly Moti
"Silakan kalau yang lain mau memilih siapa. Tapi yang pasti kami meyakini 5 tahun sampai 10 tahun ke depan, sosok seperti Pak Prabowo yang layak," sambung dia.
Sementara, Marsekal TNI (PURN) Imam Sufaat yang didapuk sebagai Dewan Pembina Gerak PPRI 24 menegaskan, Prabowo tidak melakukan pelanggaran HAM.
Dia pun memberikan bukti Prabowo tak terlibat pelanggaran HAM adalah dia diundang ke Amerika Serikat.
"Bahwa pemberhentian Pak Prabowo itu bukan karena pelanggaran HAM. Bukan karena isu penculikan. Kemudian sekarang Prabowo sudah beberapa kali diundang ke Amerika, ke Pentagon," jelas dia.
"Jadi kalau dia melanggar HAM tidak mungkin diundang. Jadi masih banyak yang dituduh pelanggaran HAM sampai sekarang tidak bisa masuk ke Amerika, kuncinya itu. Amerika adalah negara yang berpegang teguh terhadap pelanggaran HAM."
Marsekal TNI (PURN) Imam Sufaat,