Jagoan Gubernur Riau Keok di Sejumlah Pilkada
Jagoan Gubernur Riau Syamsuar selaku Ketua DPD Golkar keok di sejumlah daerah. Sebab, selisih suara dan pengakuan dari Golkar sendiri serta dari website KPU menunjukkan kekalahan mereka dalam Pilkada Serentak kali ini.
Jagoan Gubernur Riau Syamsuar selaku Ketua DPD Golkar keok di sejumlah daerah. Sebab, selisih suara dan pengakuan dari Golkar sendiri serta dari website KPU menunjukkan kekalahan mereka dalam Pilkada Serentak kali ini.
Di Kabupaten Siak, Alfedri-Husni Mirza unggul dari paslon lainnya. Kedua paslon yang diusung partai NasDem, PAN, PPP, PKB dan Hanura itu memproleh peraihan suara 57,1 persen versi KPU. Sedangkan versi hitung cepat partai NasDem, Alfedri memperoleh suara 56,41 persen dengan suara masuk 100 persen.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Apa yang didorong oleh Fraksi Golkar terkait RPJMN 2020-2024? Fraksi Golkar Dorong Pemerintah Kejar Target RPJMN 2020-2024 RAPBN tahun 2024 merupakan tahun terakhir dari penerjemahan visi misi pemerintahan Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin. Hal itu termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
"Di Siak, kita menempatkan saksi di semua TPS (Tempat Pemungutan Suara). Paslon kita Alfedri-Husni memperoleh 101.142 suara atau 56,41 persen," kata Wakil Ketua Bapilu DPW Partai Nasdem, Dedi Harianto Lubis, kepada merdeka.com, Kamis (10/12).
Jagoan Golkar lainnya yang kalah yakni di Bengkalis, pasangan Indra Gunawan Eet-Samsu Dalimunthe. Mereka diusung partai Golkar dan Perindo. Paslon yang menang di Bengkalis yakni Kasmarni-Bagus Santoso yang diusung NasDem, PAN, Demokrat, Gerindra dan PBB.
Bahkan, Partai Golkar dan PKS yang menjadi rival Kasmarni-Bagus sudah mengakui kekalahan mereka di Bengkalis berdasarkan hitung cepat internal masing-masing.
"Inhu dan Kuansing (yang menang). Tapi beberapa daerah masih menghitung dari C1," ujar Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD I Partai Golkar Provinsi Riau Ikhsan.
Di Inhu, Golkar memberikan dukungan kepada Rezita Meylani–Junaidi Rachmat (Rajut). Rezita merupakan istri Bupati Inhu saat ini Yopi Arianto, yang telah menjabat 2 periode.
Sedangkan di Kuansing, Golkar menjagokan Andi Putra dan Suhardiman Amby. Andri Putra merupakan putra dari mantan Bupati Kuansing, Sukarmis.
Paslon lain yang diusung Golkar yakni di Rokan Hulu Hamulian-Topan, Rokan Hilir Asri Auzar-Fuad, Dumai paslon Eko-Sarifah, Kepulauan Meranti Said Hasyim-Abdul Rauf. Sedangkan di Pelalawan Adi Sukemi-M Rais.
Pencoblosan pemilihan kepala daerah sembilan kabupaten dan kota di Provinsi Riau digelar kemarin, Rabu (9/12). Kini, tinggal menunggu hasilnya. Penghitungan suara masih dilakukan komisi pemilihan umum (KPU).
Pasangan calon (Paslon) kepala daerah yang unggul di sembilan kabupaten dan kota berdasarkan hasil real count sementara yang dilihat di situs;https://pilkada2020.kpu.go.id/, Kamis (10/12/2020), hingga pukul 11.00 WIB.
Kabupaten Indragiri Hulu
1. Nurhadi-Toni Sutianto (11.5%)
2. Rezita Meylani Yopi-Junaidi Rachmat (28.9%)
3. Siti Aisyah-Agus Rianto (17.9%)
4. Wahyu Adi-Supriati (17.1%)
5. Rizal Zamzami-Yoghi Susilo (24.6%)
Kabupaten Bengkalis
1. Kaderismanto-Iyet Bustami (19.3%)
2. Abi Bahrun-Herman (24.1%)
3. Kasmarni-Bagus Santoso (31.4%)
4. Indra Gunawan Eet-Samsu Dalimunte (25.2%)
Kabupaten Pelalawan
1. Abu Mansyur Matridi-Habibi Hapri (12.7%)
2. Zukri-Nasarudin (39.5%)
3. Husni Thamrin-Edy Sabli (23.1%)
4. Adi Sukemi-Muhammad Rais (24.8%)
Kabupaten Rokan Hulu
1. Hamulian-Syahril Topan (18.8%)
2. Sukiman-Indra Gunawan (41.8%)
3. Hafith Syukri-Erizal (39.3%)
Kabupaten Rokan Hilir
1. Cutra Andika-Muhammad Rafik (6.1%)
2. Suyatno-Jamiludin (31.8%)
3. Asri Auzar-Fuad Ahmad (30.1%)
4. Afrizal Sintong-Sulaiman (32.0%)
Kabupaten Siak
1. Sayed Abubakar- Reni Nurita (15.3%)
2. Alfedri-Husni Mirza (57.1%)
3. Said Ariffadillah-Sujarwo (27.6%)
Kuantan Singingi
1. Andi Putra-Suhardiman Amby (42.4%)
2. Mursini-Indra Putra (25.0%)
3. Halim-Komperensi (32.6%)
Kabupaten Kepulauan Meranti
1. Muhammad Adil-Asmar (38.9%)
2. Hery Saputra-Muhammad Khozin (19.5)
3. Mahmuzin-Nuriman (22.9%)
4. Said Hasyim-Abdul Rauf (18.7%)
Kota Dumai
1. Hendri Sandra-Muhammad Rizal (11.1%)
2. Eko Suharjo (alm)-Syarifah (33.3%)
3. Paisal-Amris (39.7%)
4. Edi Sepen-Zainal Abidin (15.9%)