Jelang Debat Pertahanan, Sekjen PDIP: Apa Prestasi Prabowo Sebagai Menhan?
Gagasan yang digaungkan oleh Ganjar Pranowo berbeda dengan Prabowo Subianto.
Gagasan yang digaungkan oleh Ganjar Pranowo berbeda dengan Prabowo Subianto.
- Kader PDIP Belum Dipanggil Prabowo Sebagai Calon Menteri, Begini Respons Puan
- Selangkah Lagi Gabung Prabowo-Gibran, PDIP Diminta Tertibkan Kadernya
- Megawati Merasa PDIP Ditinggal, Prabowo: Saya Tidak Mengerti, Siapa Meninggalkan Siapa?
- PDIP Gabung Pemerintah Prabowo atau Oposisi Dibahas pada Rakernas 26 Mei 2024
Jelang Debat Pertahanan, Sekjen PDIP: Apa Prestasi Prabowo Sebagai Menhan?
Jelang debat capres yang bertemakan Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopoliti, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan jika capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo siap untuk mengikuti debat.
"Ya persiapan dari debat yang dilakukan oleh Pak Ganjar Pranowo sudah berjalan dengan baik, satu kesatuan kepemimpinan Pak Ganjar dan Pak Mahfud siap memberikan gagasan yang terbaik terkait dengan hubungan internasional," kata Hasto di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1).
Dia menyebut, jika gagasan yang digaungkan oleh paslon nomor urut 3 itu berbeda dengan capres nomor urut 2 yakni Prabowo Subianto.
"Nantinya akan membedakan dengan Pak Prabowo yang lebih banyak melakukan utang luar negeri untuk pengadaan alutsista sementara untuk Pak Ganjar Pranowo lebih banyak mendorong kerja sama internasional melalui diplomasi pertahanan agar kita dapat mengembangkan teknologi masa depan yang cocok dengan kondisi geografis Indonesia. Jadi Pak Ganjar sangat siap," terang Hasto.
Lebih lanjut, Hasto tak merasa khawatir Ganjar akan kalah pada saat debat karena Prabowo merupakan Menteri Pertahanan (Menhan). Sebab, dia mempertanyakan apa prestasi Prabowo selama menjabat sebagai Menhan.
"Kalau kita lihat dari Pak Prabowo sebagai menhan apa prestasi beliau, rakyat kan akhirnya mencatat begitu banyak pengungsi dari luar yang masuk dan kita tidak mampu melakukan diplomas dengan baik karena tidak terintegrasi,"
Tegas Hasto.
"Kami sering mendapatkan keluhan secara diam-diam dari jajaran, ada Kemenlu, yang seringkali Pak Prabowo sikapnya berbeda secara resmi dari Kemenlu, sehingga diperlukan pemimpin yang memang membangun kekuatan kolektif dan punya kesadaran geopolitik," sambung Hasto.
Oleh karena itu, pemimpin yang tepat untuk bangsa Indonesia adalah Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
"Pak Ganjar ini lahir dari sekolah partai, sehingga sangat memahami aspek-aspek geopolitik. Untuk membangun kekuatan pertahanan tidak perlu membentuk PT Teknologi militer yang di isi oleh sahabat-sahabat Pak Prabowo. Itu yang bisa dilakukan oleh Pak Ganjar, diferensiasi nya sangat jelas. Yang satu membangun kekuatan nasional kita atas dasar kepentingan kita, yang satu atas dasar jangka pendek," tutup Hasto.