Jimly sebut SBY bikin Perppu Pilkada saat lagi emosi
Dibandingkan era Orba, SBY sudah menerbitkan 18 Perppu dalam 10 tahun, sedangkan Soeharto hanya 8 Perppu,.
Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshidqie mengatakan hanya pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) paling gemar membuat Peraturan Pemerintah Pengganti Perundang-undangan (Perppu). Perppu yang dilahirkan SBY tidak menunjukkan urgensi dari suatu persoalan dan terkesan dibuat secara-terburu-buru.
Jimly juga membandingkan dengan masa orde baru yang lebih irit mengeluarkan Perppu.
"Di zaman Pak Harto yang 32 tahun hanya ada 8 Perppu, di zaman SBY 10 tahun ada 18 Perppu, seolah-olah terburu-buru dan genting padahal tidak ada keterdesakan," katanya di gedung Bawaslu Jakarta Pusat, Selasa (23/12).
Jimly pun menegaskan bahwa dirinya sangat anti terhadap Perppu karena menurutnya kerap disalahgunakan. "Makanya saya dari dulu anti Perppu karena Perppu suka disalahgunakan," katanya.
Jimly juga menilai Perppu yang dikeluarkan SBY di ujung masa jabatannya untuk mengatasi kemelut UU Pilkada dibuat secara tergesa-gesa sehingga belum melahirkan solusi yang membawa kemaslahatan rakyat.
"Jadi secara objektif dengan Perppu ini, mekanisme demokrasi di daerah ini makin tidak efektif dan makin makan biaya. Karena bikinnya lagi emosi, dan waktunya pendek," katanya.