Kader jadi peserta Pilgub, PWNU Jatim bebaskan kiai santri memilih
Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kraksaan, Probolinggo ini tetap mengingatkan dua kandidat: Khofifah dan Gus Ipul untuk tetap menaati AD/ART NU. Dia mengatakan, saat keduanya resmi maju Pilgub, harus melepas jabatannya di struktur NU, termasuk tim sukses keduanya.
Rivalitas Khofifah Indar Parawansa dan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di Pilgub Jawa Timur 2018 dipastikan bakal membelah suara Nahdlatul Ulama (NU). Sebab, keduanya sama-sama kader terbaik NU.
Menyikapi kondisi politik ini, Ketua PWNU Jawa Timur, Mutawakkil Alallah membebaskan para Nahdliyin memilih pilihan politiknya masing-masing.
"Saya harap semua masyarakasat Jawa Timur, khususnya warga NU, silakan gunakan hak pilihnya sesuai hati nurani masing-masing," tegas Kiai Mutawakkil usai pembukaan Lomba Dai-Daiyah di Masjid Al Akbar Surabaya, Selasa, (17/10).
Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kraksaan, Probolinggo ini tetap mengingatkan dua kandidat: Khofifah dan Gus Ipul untuk tetap menaati AD/ART NU. Dia mengatakan, saat keduanya resmi maju Pilgub, harus melepas jabatannya di struktur NU, termasuk tim sukses keduanya.
"Harus cuti dulu, lakukanlah kontestasi dengan etika," katanya mengingatkan.
"Silakan berkompetisi, tetapi jangan sampai kompetisi politik itu merusak ukhuwah (persaudaraan) di NU, apalagi merusak ukhuwah islamiyah atau bahkan ukhuwah wathaniyah," tambahnya.
Selain itu, Kiai Mutawakkil juga menegaskan, kalau NU tidak melarang santri mengikuti langkah politik kiainya masing-masing. Karena menurutnya, secara kelembagaan, pihaknya tidak bisa mengeluarkan instruksi untuk memilih salah satu calon.
Apalagi yang akan bertarung adalah sama-sama kader terbaik NU, yaitu Khofifah dan Gus Ipul. "Kalau ada kiai yang mewajibkan santrinya agar sama dengan pilihan beliau, itu hak politik beliau-beliau (para kiai)," ucapnya.
Seperti diketahui, rivalitas antara Khofifah dan Gus Ipul sudah terjadi sejak Pilgub 2008 silam. Kemudian berlanjut di Pilgub 2013.
Di dua edisi Pilgub itu, Gus Ipul yang mendampingi Soekarwo (KarSa) sukses menumbangkan dominasi Khofifah di dua putaran (kecuali Pilgub 2008, coblosan sempat diulang di wilayah Madura hingga gugatan ke MK).
Selanjutnya, keduanya kembali akan bertemu di 2018. Hanya saja, di Pilgub kali ini, Gus Ipul tampil sebagai Cagubnya. Untuk wakilnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan PKB merekomendasi Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas yang juga kader terbaik NU.
Sementara Khofifah, yang disebut-sebut bakal diusung koalisi Demokrat, Golkar, NasDem, Hanura, dan PPP, hingga saat ini belum menentukan siapa Cawagubnya. Khofifah menyerahkan pilihan itu kepada tim 9 yang diketahui pengasuh Ponpes Tebuireng, Jombang, KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah).