Kampanye Akbar di Ternate, Anies Bicara Indonesia Mengajar
Anies ingin menghadirkan kesetaraan dan keadilan di Ternate.
Anies ingin menghadirkan kesetaraan dan keadilan di Ternate.
- Anies Berduka 3 Pendukungnya Meninggal Saat Kampanye Akbar di JIS: Mereka Korbankan Hidup Demi Perubahan
- Tetesan Air Mata Cak Imin Sambut Pelukan Anies Baswedan saat Tutup Kampanye di JIS
- Kampanye di Tangerang, Anies Baswedan Bicara Kesiapan Cak Imin Hadapi Debat hingga Pendukung Bayaran
- Anies Kampanye Akbar di Banten: Insya Allah Bukan Cuma Menang, tapi Menang Besar
Kampanye Akbar di Ternate, Anies Bicara Indonesia Mengajar
Calon Presiden (Capres) nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan menggelar kampanye akbar bersama sejumlah simpatisan. Kali ini, kegiatan tersebut digelar di Taman Nukila Ternate.
Dalam kesempatan itu, Anies mengatakan, kedatangannya ke Ternate adalah ingin mengikhtiarkan perubahan bagi Indonesia yang lebih adil makmur untuk semua.
Namun, tujuan untuk menghadirkan keadilan dam kesetaraan tersebut sudah dikerjakan jauh sebelum Anies terjun ke dunia politik. Di mana Anies menginisiasi program Indonesia Mengajar, sebuah program yang mengirim profesional untuk menjadi guru di daerah terpencil.
"Kita ingin melakukan kebijakan yang memberikan rasa kesetaraan dan keadilan, dan saya bicara hal ini bukan karena saya capres," kata Anies di depan simpatisan, Jumat (26/1).
"Saya tiba di sini tahun 2011-2012, pada saat itu kami kirim guru-guru ke pulau-pulau terpencil, namanya Indonesia Mengajar, di sana anak-anaknya cerdas dan punya kemampuan karena makan ikan namun mereka tak punya kesempatan," tambahnya
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini telah melihat langsung bagaimana Maluku Utara menjadi daerah yang mengalami ketimpangan pembangunan.
"Negeri ini membutuhkan kebijakan yang berkeadilan dan mensetarakan itu diperjuangkan sejak lama, karena itu kami melihat ketimpangan ini tak boleh dibiarkan, dan anak-anak ini harus mendapat pendidikan yang baik dan tuntas sehingga mereka punya masa depan cerah," jelasnya.
Maka dari itu, amanat untuk menghadirkam kesetaraan dan keadilan ini akan diemban mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dalam tugas menjadi capres.
"Kami hendak meneruskan perjuangan yang pernah dimulai 14 tahun lalu di tanah ini, meneruskan perjuangan untuk menghadirkan kesetaraan dan keadilan bagi semua, kesetaraan dalam banyak hal terutama bagi hasil atas kekayaan alam yang ada di tempat ini," pungkasnya.