Kampanye di Garut, Anies Bicara Pentingnya Pemekaran Daerah Otonomi Baru
Kabupaten Garut dan Bogor terjadi ketidaksetaraan dalam kapasitas fiskal dan birokrasi.
Kabupaten Garut dan Bogor terjadi ketidaksetaraan dalam kapasitas fiskal dan birokrasi.
- Terungkap, Sosok Didukung Bima Arya jadi Wali Kota Bogor Periode 2025-2030
- Anggaran untuk Bayar THR dan Gaji ke-13 PNS Nyaris Rp100 Triliun
- Bawaslu Kabupaten Bogor Temukan Penggelembungan Suara Antarpartai dan Antarcaleg
- Kesal Gajah Obrak Abrik Kebun Sawit, Masyarakat Tanjabbar Rusak Kantor BKSDA dan FZS Jambi
Kampanye di Garut, Anies Bicara Pentingnya Pemekaran Daerah Otonomi Baru
Calon Presiden nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan melakukan kampanye di Garut, Jawa Barat. Dalam kegiatannya itu, ia mengatakan bahwa pemekaran daerah otonomi baru (DOB) perlu dilakukan, namun untuk kepentingan teknokratis.
Anies menyampaikan di beberapa wilayah seperti Kabupaten Garut dan Bogor terjadi ketidaksetaraan dalam kapasitas fiskal dan birokrasi. Kondisi itu pun menjadikan masyarakat yang tinggal jauh dari ibu kota kabupaten tidak bisa mendapatkan pelayanan yang sama.
“Kualitas pendidikan, kualitas pelayanan kesehatan, dan kualitas infrastruktur menjadi berbeda. Itu semata-mata karena beban yang ditanggung kabupaten sangat besar, Garut salah satunya, Kabupaten Bogor juga sama,” kata Anies, Kamis (8/2).
Oleh karena itu, Anies memandang DOB tidak dilihat sebagai aspirasi politis. “Tapi teknokratis untuk bisa melakukan lebih baik, untuk ada administrasi lebih kecil supaya terlayani baik,” jelasnya.
Anies mengaku akan menampung aspirasi kaitan dengan pemekaran DOB itu. Apalagi dalam visi misi yang diusungnya ada opsi kaitan dengan daerah otonomi baru.
“Nanti dibahas bersama dengan pakar, melihat kebutuhan dan problem yang ada. Pengaturannya bukan kepentingan politis tapi teknokratis, kawasan tidak tertangani dengan baik karena jarak, infrastruktur, dan lain-lain sehingga dibutuhkan daerah otonomi baru,” tutupnya.