Karena anak Ratu Atut, Plt Ketua DPD II Golkar kota Serang dipecat
Pemecatan ini diyakini berkaitan dengan anak Ratu Atut, Andika Hazrumyi yang ingin maju di Pilgub Banten.
Wali Kota Serang Tb Haerul Jaman, tidak terima dengan pencopotan dirinya dari jabatan Plt Ketua DPD II Golkar Kota Serang, oleh Ketua DPD Golkar Banten yakni Ratu Tatu Chasanah. Dirinya akan menempuh cara dengan melaporkan pencopotan dirinya kepada DPP Partai Golkar.
Jaman yang tak lain merupakan adik dari Ratu Tatu Chasanah menilai, bahwa langkah yang dilakukan Ketua DPD Golkar Banten tidak tepat. Apalagi pencopotan ini dilakukan hanya selang beberapa hari jelang Munaslub Golkar yang akan digelar 15 Mei - 17 Mei nanti.
"Langkah ini tidak tepat dan tidak sesuai dengan ketentuan yang ada, keliru. Karena keputusan tersebut hanya keluar dari pribadi Ketua (Bu Tatu) bukan karena kesalahan-kesalahan," kata Jaman, Selasa (10/5).
Jaman menilai, jika sikap yang ditunjukkan oleh Tatu Chasanah merupakan sikap yang kurang bagus dan tidak memberikan contoh yang baik. Dirinya menilai, keputusan Tatu merupakan kepentingan pribadi bukan untuk Partai berlambang beringin.
"Ini hanya untuk kepentingan pribadi Ketua DPD Golkar (Ratu Tatu Casanah), tentunya memuluskan tujuan-tujuan pribadinya. Ini langkah yang kurang bagus, karena pencopotan tersebut tidak dilakukan sesuai peraturan. Ini contoh yang tidak baik yang dilakukan ketua DPD," katanya.
Jaman meyakini, pencopotan dirinya merupakan upaya Tatu Chasanah yang sengaja menjegal dirinya untuk maju di Pemilihan Gubernur Banten pada 2017 mendatang, demi mendukung dan memuluskan dukungan Golkar ke Andika Hazrumyi yang tak lain merupakan keponakan dari Ratu Tatu Chasanah dan Jaman sendiri.
"Kita lihat sudah tahu sendiri semuanya juga kan, karena memang di Pilgub ini ada tiga calon di Golkar, salah satunya keponakan saya. Sudah jelas kepentingan dan sikap pencopotan itu sikap yang arogansi dan mendiskriminasikan saya secara pribadi. Ini kan masih saudara," ujarnya.
Seperti diketahui, menjelang Pilgub Banten yang akan dilakukan pada 2017 mendatang, sejumlah nama Kader Golkar Banten bakal maju menjadi calon Gubernur Banten. Sejauh ini yang diketahui ialah putra kandung mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah yakni Andika Hazrumy dan Tb Haerul Jaman.
Baca juga:
Suami Airin jalani sidang perdana korupsi proyek RSUD Tangerang
Pertarungan keluarga Atut di Pilgub Banten
Keluarga Atut berebut maju di Pilgub Banten 2017
Maju Pilgub Banten, adik tiri Atut berniat gandeng Rano Karno
Ada HP di sel tahanan, Ratu Atut dihukum memasak dan bersih-bersih
Akan maju Pilgub Banten, anak Ratu Atut mulai eksis di publik
Datangi KPK, Atut dan Wawan jalani rekonstruksi kasus korupsi alkes
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
-
Apa alasan utama yang diutarakan oleh Hetifah Sjaifudian terkait penolakan Munaslub Partai Golkar? "Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan. Saya kira semua paham, Golkar hari ini masih tetap menghiasi landscape politik Indonesia," jelasnya.