'Kasus Setnov bikin parlemen hancur & rakyat hilang kepercayaan'
Benny juga mengatakan masih adanya beberapa hambatan untuk mewujudkan Setya turun.
Pencatutan nama Presiden Joko Widodo alias Jokowi diduga dilakukan Ketua DPR Setya Novanto dianggap merusak kepercayaan rakyat. Kasus ini juga membuat anggota dewan terlihat makin tidak beradab.
"Parlemen sudah mengalami kehancuran dan Rakyat kehilangan trust dari para wakilnya sendiri," anggota Gerakan Dekrit Rakyat Indonesia, Romo Benny Susetyo, di Kedai Kopi Deli, Jakarta Pusat Minggu (29/11).
Benny juga mengatakan masih adanya beberapa hambatan untuk mewujudkannya. Hambatan tersebut dapat terlihat adanya kekuatan kapital di belakang Setya yang bahkan dapat mengalahkan idealisme.
"Contohnya Wakilnya Fadli Zon, dia ngotot sekali kalau pimpinannya tersebut tidak bersalah," ujarnya.
Selain itu, ada pula hambatan media yang pro dan kontra atas kasus ini. Banyak media dianggap telah memanipulasi kebenaran, sehingga posisi intelektualnya masih patut dipertanyakan.
Pihaknya juga berharap Setya nonaktif dari jabatannya minimal 10 hari selama masa persidangan di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Sebab, dirinya sadar susah mencopot jabatan penting itu.
"Kami juga tidak berharap banyak, kami hanya ingin keadaan DPR kembali lagi menjadi parlemen yang mementingkan kepentingan masyarakat bukan unsur tertentu" tambahnya.