Kepuasan Kinerja Presiden Jokowi di Jatim Capai 85,9 Persen, Alasan Terbanyak Membantu Rakyat Kecil
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei bertema 'Preferensi Warga NU dan Dinamika Elektoral di Jawa Timur'.
- Istana: Survei Kepuasan Kinerja Jokowi Mencerminkan Dukungan dan Kepercayaan Masyarakat
- Survei Indikator: Kepuasan Atas Kinerja Presiden Jokowi Capai 80 Persen
- Survei Indikator: Loyalis Jokowi Lebih Pilih PSI Ketimbang PDIP
- Survei Indikator: Kepercayaan pada Kinerja Presiden Jokowi Masih Tinggi Sebesar 72,9 Persen
Kepuasan Kinerja Presiden Jokowi di Jatim Capai 85,9 Persen, Alasan Terbanyak Membantu Rakyat Kecil
Kepuasan publik di Jatim atas kinerja Presiden Jokowi masih tinggi, sekitar 85,9 persen.
"Sebanyak 27,2 persen publik Sangat Puas atas kinerja Presiden Jokowi, sementara yang Cukup Puas ada 58,7 persen. Kurang Puas 11,7 persen, Tidak puas sama sekali 1,4 persen, TT/TJ 1 persen" ujar Peneliti Utama Indikator Burhanuddin Muhtadi dalam paparan daring, Kamis (1/2).
Burhanudding mengungkapkan ada beberapa alasan publik puas dengan kinerja Presiden Jokowi. Paling tinggi alasannya, karena Jokowi sering Memberi Bantuan Kepada Rakyat Kecil dengan 36,6 persen.
"Untuk alasan Membangun infrastruktur jalan, jembatan, bendungan, dll 20,3 persen. Kinerjanya sudah bagus 8,8 persen," jelas dia.
Survei indikator dilakukan pada 14-19 Januari 2024. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Jawa Timur yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 810 orang.
Asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 810 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar ±3.5% pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sampel berasal dari seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang terdistribusi secara proporsional. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.