Ketua GMPG: Kalau ketua DPR bukan Novanto, apa ada surat ke KPK?
Ketua Gerakan Muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurniawan mempertanyakan sikap pimpinan DPR yang mengirimkan surat penundaan pemeriksaan terhadap Setya Novanto ke KPK. Menurutnya, surat tersebut tidak mencerminkan lembaga DPR melainkan sikap defensif demi menjaga Setnov.
Ketua Gerakan Muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurniawan mempertanyakan sikap pimpinan DPR yang mengirimkan surat penundaan pemeriksaan terhadap Setya Novanto ke KPK. Menurutnya, surat tersebut tidak mencerminkan lembaga DPR melainkan sikap defensif demi menjaga Setnov.
"Ini bukan lagi persepsi, bahwa pansus angket KPK ini hanya untuk menyelamatkan Setya Novanto. Apalagi kemarin pimpinan DPR mengeluarkan surat untuk menunda pemeriksaan (terhadap Setya Novanto). Apakah kalau ketuanya bukan Setya Novanto, bakal ada surat? Saya tidak yakin tuh," kata Doli saat menghadiri diskusi mengenai hak angket DPR vs KPK, Jakarta Selatan, Jumat (15/9).
Alasan pimpinan DPR meminta penundaan pemeriksaan karena saat ini Setya Novanto sedang mengajukan gugatan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, atas statusnya sebagai tersangka korupsi proyek e-KTP.
Melihat fakta tersebut, Doli menilai bukan tidak mungkin sidang gugatan praperadilan dijadikan sebagai cadangan peluru bagi KPK dalam mengeluarkan rekomendasinya.
Dia memprediksi hasil rekomendasi pansus hak angket dikeluarkan tidak jauh menjelang atau setelah putusan gugatan praperadilan Setnov.
"Kalau sidang praperadilan Setya Novanto jalan, putusannya juga enggak jauh-jauh, batas waktu akhir kerja Pansus," tukasnya.
Diketahui, Setya Novanto meminta penundaan pemeriksaan terhadap dirinya sebagai tersangka oleh KPK. Permintaan itu disampaikan melalui Kabiro Kesekretariatan Jenderal DPR, Hani Tahapari saat bertandang ke gedung KPK.
"Saudara Setya Novanto memohon kepada pimpinan DPR untuk menyampaikan surat kepada KPK tentang langkah pra peradilan tersebut dengan penundaan pemeriksaan pemanggilan saudara Setya Novanto," kata Hani, Selasa (12/9).
Alasan penundaan pemeriksaan terhadapnya, dijelaskan oleh Hani, berkaca atas penetapan tersangka kepemilikan rekening gendut oleh Komisaris Jenderal Budi Gunawan. Saat itu, KPK dinilai tidak melakukan pemeriksaan terhadap Budi Gunawan saat proses pra peradilan berjalan.
Menurutnya saat itu KPK menghormati proses hukum yang sedang berlangsung dengan tidak memeriksa jenderal polisi bintang 3 itu. Sehingga tidak ada tumpang tindih antara proses hukum yang berlangsung.
Ia pun menegaskan ketua DPR periode 2014-2019 itu berkomitmen menjalani proses penyidikan kasus yang membelitnya saat ini hingga tuntas. "Sebagai warga masyarakat menghormati proses hukum dan akan selalu atas proses itu," tukasnya.
Baca juga:
Manuver dan tudingan GMPG sudutkan Setya Novanto
Idrus sebut tudingan GMPG Setnov bertemu Ketua MA adalah fitnah
Sudah beri teguran, Golkar akan beri sanksi ketua GMPG Doli Kurnia
Doli Kurnia disanksi, GMPG sebut DPP Golkar dipimpin 'orang primitif'
Merasa dipermalukan Setya Novanto, GMPG gelar aksi di depan Gedung KPK
GMPG sebut ada konspirasi politik dan ekonomi dalam praperadilan Setnov
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapakah Letkol Atang Sendjaja? Nama Atang Sendjaja diketahui berasal dari seorang prajurit kebanggaan Jawa Barat, yakni Letnan Kolonel (Letkol) Atang Sendjaja.
-
Apa alasan utama yang diutarakan oleh Hetifah Sjaifudian terkait penolakan Munaslub Partai Golkar? "Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan. Saya kira semua paham, Golkar hari ini masih tetap menghiasi landscape politik Indonesia," jelasnya.
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.