Ketua MPR: Tidak pernah ada makar bisa dilakukan kalangan sipil
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Zulkifli Hasan, menegaskan tidak akan ada makar di Indonesia. Apalagi dilakukan kelompok sipil karena negara Indonesia menganut sistem demokrasi.
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Zulkifli Hasan, menegaskan tidak akan ada makar di Indonesia. Apalagi dilakukan kelompok sipil karena negara Indonesia menganut sistem demokrasi.
Kecurigaan akan terjadinya tindakan makar terkait aksi demonstrasi 2 Desember mendatang. Menurut dia, tudingan itu merupakan hal berlebihan.
"Tidak pernah ada tindakan makar yang bisa dilakukan kalangan sipil di sebuah negara demokrasi seperti Indonesia. Tidak akan ada kerawanan keamanan dan politik menjelang aksi demonstrasi 2 Desember di Jakarta," ujar Zulkifli di Solo, Jumat (25/11).
Zulkifli mengatakan, boleh saja Kapolri Tito Karnavian mempunyai informasi terkait akan terjadinya makar. Namun, menurut dia, tak ada sejarahnya upaya makar dilakukan sipil di negara demokrasi.
"Tidak akan ada apa-apa. Negara kita ini aman kok, tidak akan ada apa-apa," tandasnya.
Zulkifli mengemukakan, sudah semenjak tiga bulan lalu dia memperhitungkan kondisi seperti ini akan terjadi. Dirinya mengaku sudah beberapa kali memberikan alternatif penyelesaiannya. Maka itu, dirinya yakin aksi 2 Desember nanti akan berjalan aman dan damai.
"Bangsa Indonesia ini memiliki energi sosial luar biasa, meski dalam tensi tinggi tapi tetap bisa menghasilkan output damai," jelasnya.
Zulkifli menambahkan saat ini pihaknya sedang merancang sebuah dialog nasional yang melibatkan seluruh kalangan dan tokoh bangsa. Ia berharap semua unsur bisa terwakili dalam rencana dialog atau rembug nasional itu.
"Saya yakin hanya dengan dialog, semua persoalan bangsa akan terpecahkan. Semua persoalan harus kita selesaikan dengan cara Indonesia, dengan dialog. Pertentangan sekeras apapun, semua akan menjadi cair dengan dialog dan saling bertemu atau mengunjungi. Ini bukan negara 'pokoknya', ini negara yang berdasar musyawarah untuk mufakat," tegasnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan dalam diskusi tersebut semua pihak harus dilibatkan. Baik tokoh masyarakat, parpol, ormas, hingga kalangan cendekiawan. "Habib Rizieq juga kita ajak ketemu agar kita tahu apa saja persoalannya," tuturnya.
Jika sudah digelar dialog, sejumlah permasalahan bangsa akan diselesaikan dalam dialog. Selebihnya bisa didistribusikan kepada Presiden atau siapapun sesuai aspirasi itu ditujukan.
Meski akan menggelar dialog, Zulkifli belum bisa memastikan kapan acara tersebut diselenggarakan, Ia mengaku sudah beberapa kali bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, salah satunya untuk membahas persoalan itu.
"Dialog ini harus dilakukan tanpa beban dan kecurigaan apapun dari semua pihak. Semua harus sudah sepakat sehingga tidak lagi menimbulkan pro dan kontra terhadap hasil dialog, harus disepakati dulu," pungkasnya.