Ketum Golkar Airlangga: Hari Ini Beringin Masuk Gedung Sate
Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto optimis bisa meraup suara maksimal di Jawa Barat. Terlebih, jika memiliki kader seorang Ridwan Kamil yang merupakan gubernur.
Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto optimis bisa meraup suara maksimal di Jawa Barat. Terlebih, jika memiliki kader seorang Ridwan Kamil yang merupakan gubernur.
Di sisi lain, ia pun meyakini partai lain akan segera bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) jelang Pemilu 2024. Hal itu disampaikan Airlangga saat memberi sambutan dalam Pelantikan Bersama Keluarga Besar Kosgoro 1957 Provinsi Jawa Barat’ di Gedung Sate, Kota Bandung, Minggu (27/11).
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Airlangga menyampaikan klaim dukungan Partai Golkar untuk Prabowo-Gibran? Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara buka puasa bersama jajaran Partai Golkar dengan Prabowo-Gibran, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/3).
Dalam acara tersebut, Ridwan Kamil diberikan jaket hingga dipasangkan cincin sebagai cinderamata. Menurut Airlangga, acara yang diselenggarakan di Gedung Pemerintah Jawa Barat tersebut merupakan hari bersejarah.
"Beringin biasanya di luar Gedung Sate. Hari ini beringin masuk di dalam Gedung Sate. Keberadaan beringin akan memperkuat marwah Gedung Sate. Akan membuat keluarga besar Kosgoro bangga," ucap Airlangga.
Pria yang saat ini menjabat sebagai Menko Perekonomian itu pun menyebut, Ridwan Kamil memiliki cita rasa karena latar belakangnya sebagai arsitek. Hal itu berhubungan dengan komunikasi dan kedekatannya dengan partai Golkar.
"Kedekatan itu penting karena bisa menjadi perwujudan kemenangan dalam pemilu, untuk memenangi pilpres, harus menang di pulau Jawa. Jabar tahun 2004 dipegang Golkar, meskipun enggak punya (kader) yang menjadi gubernur. Sekarang kalau punya gubernur, kita akan merebut kembali Jabar. Dengan mesin yang sudah dipanaskan, insya Allah kita bisa menggapai kemenangan yang dicita-citakan," terang dia.
"Butuh proses dan chemistry, kita bangun proses itu, kemudian kita munculkan chemistry. Mudah-mudahan tidak terlalu lama bisa dapat. Sehingga yang ditunggu-tunggu segera," katanya.
Simbol Melamar Ridwan Kamil
Ketua PDK Kosgoro 1957 Jawa Barat, Aria Girinaya mengatakan, pemberian cincin kepada Ridwan Kamil menjadi simbol pengikat sekaligus bisa memperbesar peluang untuk bergabung dengan Golkar.
"Makannya tadi simbolisasi pemberian cincin, artinya kalau seperti itu lamaran kan tanda ikatan. Kalau partai lain menanyakan kan jawabannya saya sudah punya cincin," jelas dia.
"Itu bisa multitafsir, yang penting kan itu chemistry terbangun proses semakin mengerucut mudah-mudahan tidak berapa lama lagi," ia melanjutkan.
Meski begitu, ia menegaskan, sampai saat ini, sosok yang akan diusung sebagai calon presiden adalah Airlangga. Semua keputusan lanjutan akan bergantung pada diskusi dengan KIB.
"Kita harus berdiskusi dan bersama-sama dengan KIB (soal siapa yang diusung menjadi capres) dan itu diserahkan ke ketua umum. Semua urusan capres ke ketua umum. Sementara ini berpegang teguh pada keputusan hasil Munas," ucap dia.
Target Partai
Airlangga mengatakan, Partai Golkar adalah satu-satunya partai yang pernah menang dalam pemilu dengan suara 50 persen. Sejarah itu ingin ia ulangi. Salah satu targetnya adalah membangun koalisi.
Saat ini, KIB yang digagas Golkar dihuni oleh PAN dan PPP. Ia meyakini kinerja politik makin membaik dan bisa menjaring lebih banyak partai lagi untuk menggabungkan kekuatan.
"Target Golkar menang 20 persen legislatif. Tapi tak cukip untuk pilpres. Kalau udah punya koalisi kita punya tiket premium. Keliatannya angin tambah kencang bisa tambah lebih dari satu partai," katanya.
(mdk/rnd)