Ketum PPP sebut Pancasila bisa jadi obat intoleransi, radikalisme dan liberalisme
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy (Rommy) mengatakan ada tiga hakikat yang perlu diperhatikan di hari lahir Pancasila yang jatuh pada hari ini, Jumat (1/6). Salah satunya yakni kembali menjadikan Pancasila sebagai obat penangkal intoleransi.
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy (Rommy) mengatakan ada tiga hakikat yang perlu diperhatikan di hari lahir Pancasila yang jatuh pada hari ini, Jumat (1/6). Salah satunya yakni kembali menjadikan Pancasila sebagai obat penangkal intoleransi.
"Menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai obat intoleransi, radikalisme dan liberalisme yang hari ini menyasar seluruh lini kehidupan bangsa," kata Rommy dalam keterangan tertulisnya.
-
Kapan Hari Lahir Pancasila diperingati? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
-
Bagaimana Pancasila berperan dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia? Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk karakter atau kepribadian bangsa. Hal ini yang kemudian membedakan antara bangsa Indonesia dan bangsa lainnya. Pancasila disahkan dalam pembukaan dan batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), yang terdiri dari wakil-wakil seluruh rakyat Indonesia.
-
Siapa yang merumuskan Pancasila? Pada hari ini, kita mengenang kembali lahirnya Pancasila sebagai dasar negara yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa.
-
Bagaimana Pancasila berperan sebagai dasar negara Indonesia? Pancasila sebagai dasar negara memberikan arah dan petunjuk bagi pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, mempersatukan dan memantapkan kebudayaan dan identitas nasional Indonesia, serta memandu dan mengarahkan pembangunan nasional.
-
Apa yang dimaknai dari Hari Kesaktian Pancasila? Hari Kesaktian Pancasila sering dimaknai sebagai upaya memperkokoh peran Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.
-
Siapa yang merumuskan Pancasila pada sidang BPUPKI? Kemudian pada sidang kedua BPUPKI, Soekarno dalam pidatonya berkesempatan menyampaikan gagasannya mengenai konsep awal Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia tepat pada 1 Juni 1945.
Menurutnya masyarakat harus menjadikan Pancasila sebagai pedoman keseharian. Serta membangun kesadaran bahwa Pancasila adalah pemersatu bangsa Indonesia.
"Ia adalah titik temu semua agama, suku dan golongan. Bisa jadi ada hal yang tidak memuaskan satu dua pihak, namun itulah titik optimal," ujarnya.
Dia menambahkan, Pancasila juga harus dijadikan tolak ukur turunan Undang-undang Dasar (UUD). Menurutnya, jika semua turunan undang-undang berpegangan pada Pancasila maka tidak akan ada lagi undang-undang yang perlu dibatalkan di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Menjadikan Pancasila sebagai tolok ukur seluruh turunan UUD. Jika setiap butir pasal dalam penyusunan UU ditolok ukur kan kepada Pancasila, insya Allah tidak ada lagi pembatalan norma oleh MK," ucapnya.