KPU Sebut Ada Anggaran Pemilu untuk Situasi Covid-19
"Dalam anggaran penyelenggara pemilu itu ada anggaran pemilu untuk situasi Covid," kata Hasyim
Hasyim menyebut, dana itu terdapat dalam anggaran penyelenggara Pemilu.
- Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Kemenkes Minta WNI Tunda Perjalanan ke Luar Negeri
- Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan APD Covid-19, KPK Geledah Kantor BNPB hingga Kemenkes
- Arsip Penanggulangan Covid-19 DKI Bakal jadi Panduan jika Terjadi Wabah di Masa Depan
- Dipindah Tugas, Kapolres ini Lakukan Hal Tak Terduga di Ruang Tahanan
KPU Sebut Ada Anggaran Pemilu untuk Situasi Covid-19
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari mengaku sudah ada anggaran pemilihan umum (Pemilu) untuk situasi Covid-19.
Hal ini disampaikan Hasyim menanggapi adanya kenaikan Covid-19 di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir. Hasyim menyebut, dana itu terdapat dalam anggaran penyelenggara Pemilu.
"Setahu saya, dalam anggaran penyelenggara pemilu itu ada anggaran pemilu untuk situasi Covid," kata Hasyim kepada wartawan usai rapat format debat capres-cawapres di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Rabu, 6 Desember 2023.
Menurutnya, dana itu dapat digunakan apabila pemerintah menentukan situasi dinyatakan darurat bencana non alam atau darurat Covid-19. KPU, kata dia bakal merujuk kepada keputusan yang dikeluarkan pemerintah.
"Jadi, anggaran itu digunakan atau tidak nanti tentu saja kami merujuk pada keputusan yang dibuat oleh pemerintah," ujar Hasyim
Lebih lanjut, Hasyim tidak merinci jumlah anggaran Pemilu untuk situasi Covid-19. Dia menyampaikan, anggaran disiapkan sebagai bentuk antisipasi atau upaya KPU, jika Pemilu 2024 darurat Covid-19.
Diketahui, Indonesia mengalami kecenderungan kenaikan kasus COVID-19 beberapa pekan terakhir. Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Maxi Rein Rondonuwu.
"Di negara kita terpantau bulan ini kecenderungan naik ada, dari minggu ke minggu," kata Maxi dalam konferensi pers daring pada Rabu, 6 Desember 2023.
Maxi mengatakan rata-rata kasus COVID-19 per hari sekitar 40. "Kasus konfirmasi rata-rata per hari itu di 40, barangkali 35 sampai 40 per hari."
Angka ini didapat dari pemeriksaan infeksi virus SARS-CoV-2 sekitar 1.000 hingga 1.100 orang per hari.
Sementara itu, saat ini yang dirawat di rumah sakit ada sekitar 131 orang. Menurut Maxi, rata-rata kasus ini masih sangat rendah dan masih di bawah level satu.
“Ini masih sangat rendah ya, di bawah level satu angka perawatan di rumah sakit. Kalau dulu kan ribuan sekarang 131," katanya.
Dengan kenaikan kasus ini, Kemenkese RI mengimbau masyarakat yang mengalami gejala mengarah ke COVID-19 untuk melakukan pemeriksaan atau tes. Sehingga nanti hasilnya bisa dilaporkan.