Kubu Moeldoko Bantah Ajak Eks Wakapolri Jadi Pengurus Demokrat KLB Deli Serdang
"Tidak sama sekali, tidak ada (ajakan) itu. Moeldoko tidak ada mengatakan itu, tidak melakukan itu," tegas Max.
Politisi Partai Demokrat yang mendukung kepemimpinan Moeldoko, Max Sopacua menegaskan pihaknya tak pernah mengajak mantan Wakapolri Syafruddin menjadi pengurus Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang. Menurut dia, isu tersebut dibuat sengaja dibuat oleh Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhyonono (AHY).
"Tidak pernah. Itu perhatian orang sana saja karena memang tidak ada bahan lagi, bikin suasana lagi," kata Max saat dihubungi Liputan6.com, Senin (15/3/2021).
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Bagaimana Demokrat akan mendekati partai lain? Selain itu, dia menuturkan bahwa Demokrat membuka komunikasi dengan pihak manapun. Sehingga, ujarnya segala kemungkinan yang ada bakal dikaji secara mendalam.
-
Siapa yang memberi tugas khusus kepada Demokrat? Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Apa yang akan dilakukan Demokrat kedepan? Lebih lanjut, Herman menyatakan bukan tidak mungkin Demokrat ke depan akan membentuk poros baru atau bergabung dalam koalisi yang sudah ada. Segala kemunginan, ujar dia bisa saja terjadi.
-
Bagaimana Demokrat akan membantu kemenangan Prabowo? Kita harap nanti kalau Partai Demokrat sudah menyatakan secara resmi, itu juga akan tentu memberikan masukan-masukan melalui kader-kader atau putra putri terbaik untuk dipersatu di tim pemenangan," kata Budi.
-
Kapan Pemilu yang ingin dimenangkan Demokrat? Pembekalan bertujuan untuk memenangkan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Dia menyebut bahwa baik Moeldoko, Darmizal, maupun Marzukie Alie tidak pernah menghubungi Syafruddin untuk mengajak bergabung ke Demokrat KLB Deli Serdang.
"Tidak sama sekali, tidak ada (ajakan) itu. Moeldoko tidak ada mengatakan itu, tidak melakukan itu," tegas Max.
Sebelumnya, Deputi Balitbang Partai Demokrat Syahrial Nasution mengungkapkan, kubu Demokrat Moeldoko merayu mantan Wakapolri Syafruddin untuk masuk jadi pengurus Demokrat hasil KLB Deli Serdang, Sumut. Namun, Syafruddin menolak tawaran tersebut.
Dia menjelaskan, awalnya Syafruddin dihubungi oleh Darmizal dan Marzuki Alie. Namun, ajakan itu tetap ditolak hingga akhirnya Moeldoko yang membujuk Syafruddin.
"Saya dapat informasi terpercaya demikian. Awalnya yang menghubungi Bang Syaf, Darmizal dan Marzuki Alie. Tapi ditolak. Kemudian, Moeldoko langsung yang menghubungi, juga ditolak," ujar Syahrial kepada wartawan, Senin.
Menurut dia, sejak awal niat kubu Moeldoko memang tidak baik. Mereka ingin mengkudeta kepemimpinan AHY di Partai Demokrat yang sah.
Dia menambahkan, setelah menggelar KLB abal-abal yang cacat prosedur dan inkonstitusional, kubu Moeldoko mencari-cari cara untuk memenuhi prosedur tersebut. Mereka pun berupaya mempengaruhi para pengurus DPD dan DPC pemilik hak suara.
"Artinya, kudeta jenderal Moeldoko, gagal! Dia sudah tertipu oleh Jhoni Allen Marbun cs," ucapnya.
Reporter: Lizsa Egeham
Baca juga:
Demokrat: Moeldoko Ajak Eks Wakapolri Syafiruddin Jadi Pengurus, Tapi Ditolak
Keyakinan Ganda di Tubuh Partai Demokrat
AHY Curhat Kekisruhan Partai Demokrat pada JK
Amien Rais: Saya Tak Yakin Moeldoko Berani Kudeta Demokrat Tanpa Kedipan 'Lurah'
Ngabalin ke Bambang Widjojanto: Siapa yang Anda Maksud Brutal di Era Jokowi?