Kubu Prabowo klaim selisih elektabilitas dengan Jokowi hanya 6-11 persen
Direktur Media dan Komunikasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadikusumo menyebut selisih elektabilitas antara Prabowo dan Jokowi hanya 6-11 persen. Dia menampik beberapa hasil lembaga survei yang menempatkan Jokowi-Maruf unggul 20 persen.
Tim capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mengaku telah melakukan survei internal. Hasilnya, elektabilitas Prabowo dan capres nomor urut 01, Joko Widodo tidak terpaut jauh.
Direktur Media dan Komunikasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadikusumo menyebut selisih elektabilitas antara Prabowo dan Jokowi hanya 6-11 persen. Dia menampik beberapa hasil lembaga survei yang menempatkan Jokowi-Ma'ruf unggul 20 persen.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa yang bertemu dengan Wapres Maruf Amin? Wapres Ma'ruf Amin sempat bertemu dengan Duta Besar Regional untuk UNICEF Asia Timur dan Pasifik, Choi Siwon yang menjadi salah satu pembicara di ASEAN Business and Investment Summit usai acara ASEAN Business Awards (ABA) di Jakarta.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kenapa Ma'ruf Amin berharap pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka melanjutkan Inpres Jalan Daerah? (Inpres Jalan Daerah) ini komitmen pemerintah mudah-mudahan ini dilanjutkan terus nanti oleh pemerintah yang akan datang. Komitmen ini, sebab ini kan pemberdayaan masyarakat, kesejahteraan yang merata, tidak hanya di pusat-pusat tapi juga di daerah-daerah," ujar dia, dikutip dari Antara.
Dalam konferensi pers di posko pemenangan Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Hashim mengatakan survei tim internal ini dilakukan di seluruh Indonesia dan melibatkan 2.000 partisipan.
"Survei internal selisihnya 6 sampai 11 persen, (melibatkan partisipan) 2000 orang. Kalau yang itu, survei yang bilang Jokowi unggul 20 persen itu saya enggak percaya. Mereka semua prediksi Ahok menang 1 putaran kan. Semua tanpa kecuali. Udah lah pesan sponsor itu," kata Hashim, Jumat (19/10).
Kemarin, Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno juga mengutarakan hal sama. Dia mengklaim hasil surveinya bersama Prabowo Subianto sudah ada peningkatan. Dia menyebut kerja kerasnya selama dua bulan ini menunjukkan hasil yang positif.
"Tentunya kita harus kerja lebih kuat lagi. Pengalaman di Pilkada DKI 2017, seluruh survei tidak ada yang menyatakan hasilnya seperti itu (memenangkan Anies-Sandi), tapi survei internal kami terbukti ada yang paling akurat," katanya di Rumah Djoeang, Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 18 Oktober 2018.
Dia menjelaskan bukti akurat survei yang dilakukan timnya disebabkan masyarakat yang menjadi objek survei mencapai jutaan. Bukan hanya menarik sampel yang mewakili semua orang.
"Kita memakai data internal, data tersebut sedikit sekali melesetnya, dan kita harus lebih kerja keras lagi bekerjanya 177 hari, fokusnya di ekonomi, lapangan pekerjaan, biaya hidup dan kita hadir memberi solusi tidak memecah belah bangsa," tutur mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.
Sebelumnya, tiga hasil lembaga survei menunjukkan selisih elektabilitas Jokowi dan prabowo cukup jauh. LSI Denny JA melakukan survei dengan metode multistage random sampling pada 1.200 responden. Waktunya 12-19 Agustus 2018 lalu. Metode yang digunakan dengan wawancara tatap muka. Margin of error dalam survei ini kurang lebih 2,9 persen. Jokowi-Ma'ruf 52,2 persen, Prabowo-Sandi di angka 29,5 persen. 18,3 persen rahasia atau belum memutuskan.
Survei Indikator menunjukkan, pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin unggul atas rivalnya pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo dan Sandiaga Uno. Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf mencapai 57,7 persen. Sedangkan Prabowo-Sandi 32,3 persen.
Alvara Research Center juga pernah merilis hasil survei nasional. Hasilnya pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul 53,63 persen dibanding Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 35,2 persen.
Baca juga:
PKS soal sikap caleg PAN: Bukan menolak, tapi bagi tugas kampanye di Pileg & Pilpres
Hashim tuding isu caleg PAN ogah dukung Prabowo-Sandiaga pelintiran lawan
Diduga sebar hoaks selama kampanye, 20 akun medsos diblokir Kemenkominfo
Di depan media internasional, Hashim tegaskan Prabowo tidak anti asing
Di depan relawan emak-emak, Prabowo minta tak mudah diadu domba & terpancing isu SARA
Elite politik diminta jual gagasan di Pilpres, jangan mainkan isu SARA